Prolog

145 26 55
                                    

Hey, aku nyoba-nyoba bikin story lagi...
Yaa tiba-tiba aja kepikiran buat story lagi..
Baca aja, thanks😊

****
Suara alarm membangunkan tidur nyenyak seorang gadis remaja berketurunan Amerika Indonesia bernama Avery Belicia Matthew Victorson. Ia sebenarnya malas namun, ini hari pertama ia harus bersekolah dan hari pertama memasuki kelas 11.

Pukul 06.10 ia sudah siap berangkat sekolah. Ia tiada kesan terburu buru atau semacamnya saat ini. Padahal, ia tau gerbang sekolah akan ditutup 20 menit lagi. Namun, saat ini ia sungguh bersantai.

Pukul 06. 26 ia baru sampai di sekolahnya. Ia memarkirkan mobilnya di tempat parkir dan menuju kelas barunya dengan santai. Ia tak peduli apel pembukaan akan segera dimulai.

Sesampai di kelasnya, ia langsung mencari bangku yang sempat dibooking dari sahabatnya.

Ia membuka tasnya dan mencari sesuatu. Namun, tak ia temukan.

Wajahnya langsung berubah menjadi pucat, Ia sedang berada dalam ketakutan. Akhirnya, ia menuju lapangan tanpa membawa apa yang yang ia cari yaitu, topi.

****
Sesampai dibarisannya ia menundukan kepala. Ia pasrah dengan hukuman yang akan diberikan oleh guru killernya.

"Lho, kamu gak bawa topi ya?" Tanya Nadine sahabatnya.

"Aku lupa." Jawab Bela.

"Wah, hati-hati sama pak Hiro ya?" Nadine memperingatkan.

"Iya, aku takut dihukum malahan. Pak Hiro itu tampan tapi killer," kqta Bela pelan.

"Makanya, topi dibawa." Kata Nadine tak memberi solusi.

"Huh, Semoga aja gak dihukum," Bela berharap.

Pikiran Bela melayang pada saat kejadian kelas 12 IPS 4 dihukum sekelas dan dipermalukan di depan 2.301 siswa di SMAnya. Ia sangat takut dihukum seperti itu.

Tak lama kemudian, Ia berani mengangkat kepalanya dan melihat ke arah microphone.
Ia melihat Pak Hiro mencoba microphonenya.

"Tes 1, 2, 3."Suara Pak Hiro sudah terdengar jelas.

"Selamat pagi." Salamnya.

"Pagi." Jawab serentak.

"Okay, yang terhormat kepala sekolah SMA Satu Bangsa yang saya hormati, bapak ibu guru serta staff karyawan yang saya hormati dan anak-anakku yang saya banggakan. Pertama mari kita ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Nikmat-Nya kita bisa berkumpul disini dengan keadaan sehat.
Okay, acara hari ini adalah apel pagi bukan upacara. Jadi, yang tidak memakai perlengkapan seperti, topi, hasduk, khusus hari ini tidak dikenakan poin dan hukuman. Serta, kita akan menyambut beberapa cagur ya? Calon guru maksudnya, serta beberapa guru baru." Jelas Pak Hiro.

Penjelasan Pak Hiro mendapat agrumen pro dan kontra. Anggota yang beragrumen pro adalah anggota yang seragamnya tidak lengkap. Argumen kontra adalah anggota-anggota kelas yang pernah dihukum dan dipermalukan di depan 2.301 pelajar sekolah ini.

1 jam berlalu dengan membosankan bagi Bela. Sebenarnya, acara penyambutkan PKL yang disebut cagur dan guru-guru baru telah selesai 30 menit yang lalu. Namun, karena penjelasan tata tertib dari bagian guru-guru tata tertib . Apel tersebut menjadi lebih lama.

Don't You Know?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang