18. Heart VS Mind

3 1 0
                                    

Heart vs Mind who is win? What do you guess it? Hayo, penasaran nggak? Read deh. Hope happy reading for you all. Thanks guys, and don't forget to vote and comment in this chapter...

07.00 PM

In the Bela's car

Bela, Alicia, Farah, Jessica, dan Felly pergi ke coffee shop terbaru tersebut. Mereka ingin tahu bagaimana design coffee shop dan makanan serta minuman asing dari daftar menu yang ia lihat di internet tadi.

"Sumpah tuh minuman meski agak mahal tapi hanya di coffee itu yang nyediain. And swear, pasti rasanya enak banget. Then, makanannya dari negara Eropa itu rekomen from me." Cerocos Bela sambil nyetir.

"Terus gimana, siapa yang nraktir?" Tanya Felly.

"Jessica tuh. Diakan paling tajir," ucap Bela sambil memperhatikan Jessica yang berada di sampingnya.

"Astaga dragon, yang kaya tuh nyokap bokap aku, bukan aku." Jessica menjelaskan.

"Kamu Bel," Alicia melontarkan pendapat.

"Aku?" Bela menoleh ke arah Alicia sambil menunjuk mukanya. "Kok aku sih?" Lanjutnya.

"Farah aja, Tajir lho dia, bokapnya punya yayasan sekolah di kota ini. Gak tanggung-tanggung SD, SMP, SMA, SMK tuh."

"Alicia aja," Bela berpendapat.

"Udah ah, bayar sendiri-sendiri aja," Farah melerai perdebatan.

"Waw," Alicia, Jessica, Bela, dan Felly berdecak kagum.

"Wah, tadi kasih makannya beda ya? Kok tiba-tiba bisa nyambung gini?" Jessica heran.

"Gak tuh," Farah membalas.

"Gak biasanya koneksi kamu 4G," Alicia masih heran.

"Udahlah, ntar kalo kalian heran terus. Dia gak konek lagi lho," ucap Bela sambil melihat ke arah Farah sebentar.

10 PM

Bela's home

Bela segara melepas flat shoesnya. Lalu, menghempaskan diri ke kasurnya. Ia mengambil nafas lalu mengecek hand-phonenya. Ia membuka aplikasi chat dan mulai mengechat Arvino.

Avery Bela : Thanks. Uda ngasi tau alamatnya.

Tak lama kemudian Arvino membalas.

Arvino Otto : Iya.

Bela langsung meletakkan hand-phonenya di atas laci sebelah kasurnya. Ia segera menarik guling dan selimut lalu, memejamkan matanya. Ya, Bela sangat lelah hari ini. Ia mengerjakan tugas sekolah pada sore hari lalu, pergi ke coffe shop baru itu dan menghadapi macetnya kota.

08.00 AM

At the classroom

Pelajaran dimulai seperti biasanya, Bela mulai merasa sibuk bulan ini. Kenapa? Di samping ia harus fokus pada olimpiade-nya, ia juga harus fokus pada UTS yang sebentar lagi diadakan.

Ia mendengarkan apa yang dijelaskan oleh gurunya. Sekali dua kali, ia bisa menjawab pertanyaan guru lainnya disantap habis oleh Arvino.

What the heck. Si Arvino gilanya ga abis-abis. Sekali-kali dong ngalah. Ah, kalo kayak gini reputasiku bakal hancur. Batin Bela.

"Oh, jadi, ceritanya gitu tentang babnya. Ga terlalu nyambung aku, kamu nyambungkan?" tanya Jessica.

"Nanti aku bantu jelasin yang kurang jelas,"

****

Hey, gue sengaja buat ini jadi short chapter karena gue ga tau harus diapain??

Thanks for vote, comment, and don't forget buat follow my akun terus masukin this story to your library.📢📢📢

Jangan lupa follow Instagram gue🌹 meyynaaaa_ 🔎🔍🔎🔍📲

TBC...🍡🍡🍥🍡🍡🍪🎂🍧🍨🍫🍬🍭

Bye😍

Author gajeee🤣🤣

Setelah update ini gw bakal update fast kok. So tetep kepoin ya..

Don't You Know?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang