17. His smile

15 3 7
                                    

8 PM

Bela benar-benar ingin mendatangkan kutukan pada Arvino. Dia kesal pada Arvino. Ia mengembungkan pipinya dan mengerutkan dahinya pertanda ia sangat kesal sekali. Namun, tiba-tiba ia tersenyum mengingat kejadian Arvino memberitahu cara jawaban yang benar. Ia ingat senyum manis milik Arvino. Ia sepertinya bertambah kagum ke Arvino.

Saya Bela sedang asyik dengan dunianya memikirkan Arvino tiba-tiba ponselnya berbunyi tanda pesan masuk.

"Ish, siapa sih? Ganggu aja," gerutunya sambil mencari hand-phonenya.

Setelah ketemu hand-phone ia melihat pesan masuk tersebut. Ternyata itu adalah pesan dari Alicia.

Alicia :Sist, PRnya udah belum?

Bela : Done baby❤

Alicia : Liat dong. Share group aja😂

Bela : OK. Aku fotoin dah.👍

Alicia :Thanks bestie❤

Bela :OK👌

Alicia :Ya😂😂

Bela langsung menuju meja belajarnya dan mengambil gambar tugasnya lalu ia share di grup mereka.

Keesokan harinya..

Bela datang lebih pagi dengan bersemangat dan bersenandung kecil sambil menggunakan earphone. Ia memejamkan matanya sambil berjalan pelan menikmati lagu yang sedang terputar di hand-phonenya tiba-tiba seseorang menyentuh dahinya. Ia terkejut dan menggerutu kesal "siapa sih? ganggu orang aja,"

Ia menolehkan wajahnya ke arah orang yang menyentuh dahinya tadi "Slow respon banget," ejek Farah lalu berjalan meninggalkan Bela. Bela segera mengejarnya untuk mempertanyakan kenapa Farah menyentuh dahinya.

"Farah!" panggilnya sambil sedikit berlari mengejar Farah.

Farah yang merasa dipanggil menoleh ke belakang dan menghentikan langkahnya.

"Kenapa kamu sentuh dahiku?" tanya Bela to the point.

"Ya, gapapa," jawab Farah

"Pasti ada alasannya,"

"Ya, emang kamu kayak orang gila. Why? Nyanyi-nyanyi sendiri sambil merem. Untung aku selametin tadi dari setan gila yang sedang merasuki tubuhmu. Udah?"

Bela mengambil nafas lalu membuangnya ia segera menarik pergelangan tangan Farah. "Ayo ke kelas!"

"Ngapain?" tanya Farah

"Belajarlah." Bela to the point

At 8 AM

Bela beruntung hari ini karena guru pengajarnya memberi tugas soal-soal olimpiade tahun kemarin. Ia mengerjakan soalnya dengan santai sambil bergurau dengan Jessica. Tiba-tiba Bela tak sengaja menjatuhkan tipe-x nya.

"Eh, jatuh," kata Bela.

Arvino tahu bahwa tipe-x Bela jatuh. Ia segera mengambil tipe-x Bela. "Wah, nemu tipe-x nih,"

"Mana Arvi, itu punyaku," ucap Bela

"Aku nemu dibawah Bel,"

"Itu punyaku jatuh,"

Arvino tidak menanggapi perkataan Bela. Ia malah membuka penutup tipe-x tersebut dan menghadap ke arah Bela.

"Mana?" pinta Bela

Arvino memperlihatkan tipe-x nya ke Bela dan mengancam akan menumpahkannya ke buku Bela.

"Apa-apaan sih Ar! jangan," pinta Bela memelas.

Arvino segera kembali menghadap mejanya dan menutup kembali tipe-x tersebut lalu mengembalikannya ke Bela tanpa berbicara sekatapun.

Bela langsung mengecek tipe-x nya. Ia takut tipe-x nya lecet.

"Untung gapapa," ucapnya.

***

Jam pelajaran terakhir guru memberikan soal ke kelas bimbel Bela lalu meninggalkan kelas untuk rapat. Kelas ini sudah menyelesaikan soal tersebut dan sekarang semuanya merumpi bersama. Ditengah-tengah merumpi Bela membuka instagramnya dan menemukan coffee shop terbaru yang mungkin cukup dekat dengan rumahnya.

"Green regency itu dimana sih?" tanya Bela.

"Daerah deket sini sih. Maybe its about 6 to 8 km," jawab Nico

"Apaan sih?" tanya Jessica bingung

"Ini ada tempat nongkrong baru," jelas Bela.

"Apaan namanya?"

"Nih," Bela memperlihatkan postingan coffee shop terbaru tersebut.

"Gila. Bagus banget," Jessica kagum.

"Dimana?" tanya Arvino.

"Di daerah deket green regency," jawab Bela

"Oh, daerah rumah aku," Arvino memberi sedikit petunjuk.

"Bener?" Bela tak percaya.

"Iya,"

"Gila, terus gimana?"

"Apanya?"

"Coffee shopnya,"

"Bagus,"

"Iyakah? Share location di chat ya?"

"Iya," jawab Arvino lagi-lagi singkat.

"Bener?" Bela meminta kepastian.

"Iya,"

"Makasih," Bela tersenyum senang ke arah Arvino dan dibalas senyuman singkat oleh Arvino.

Jessica dan  Nico lebih memilih berpura-pura tidak tahu dan tidak lihat ke arah mereka.

"Kita berdua aja," tawar Nico ke Jessica.

"Kemana?" tanya Jessica

"Ke lab,"

"Ngapain?"

"Ya berduaan," jawab Nico.

****

Ayyy guys... Ceritanya pendek nih partnya.. Aku sengajain. Why? Niat move on jadi gagal move on a.k.a. GAMON . Hmm, aku uda capslock, Latin, underline tuh. Wkwk.

Sorry aku ngaret. Kebanyakan makan permen karet emang. Wkwk. What relation from it? I don't know. Haha.

Ok. Fix perlu direpair kali ya nih otak?😂😂😂😂😂😂

Btw, repair for brain? Where is it?

😑😑😑😑😑😑

Auto digolokin 24 jam.

Udalah. Bingung juga maunya gimana.

Uda ah.

Salam manis dari authornya :v

Bye-bye guyssssss.......

I love all❤❤💋💋💋💚💛💜💔(salah emot👉💔)

💗💘💝💞💟👍👌✊✌👊👏👋

Bye. Iya udah.

Amsori ini kriuk-kriuk kresss... Garing eaaakkkk😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

Don't You Know?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang