Waktu malam hanyalah kegelapan yang senyap
Burung-burung yang puasa berkicau
Dan jangkrik serasa mengambil alih malam.
Waktunya para pengojek malam berdiskusi
Membuka mata, menahan kantuk menemani malam.Cerita malam telah berakhir
Waktunya burung membuka kicauan
Suara jangkrik telah luruh dan lenyap
Dan diskusi kuakhiri tanpa gaduhHirap, hirap sudah waktu tuaku.
Semua lamunan dimasasa mudaku, kini menjadi tuaku.
Angan-angan yang belum tercapai, kini semu dan layu.
Hah!! napasku kadang tersendak dan lelah
Kemehawan kata-kataku kini menjadi sederhanaku
Layaknya belati yang majal dan berkaratCerita malam kuakhiri
Burung dan jangkrik biarlah berkolaborasi
Senyap malam jadilah penonton setianya
Kuhirapkan keresahan tuaku dan harapan kutempuh
Diskusi pengojek dan kakek tua disepertiga malam menyambut pagi.Cikarang, 10 April 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerlingan Mata Penghuni Rumah Kardus {Sudah Dibukukan}
Poetry[[Sudah dibukukan]] siap diriliskan di UBUD WRINTERS 2018