Angkasa raya membuka cakrawala kehidupan dunia
Mata kehidupan makhluk mulai membuka aksaranya
Terlepas sudah kapas yang ringan di tangan
Dan tegaknya kaki berdiri kembali menyusuriDua roda penentu nafkah orang sepertinya
Bergerilya menyusuri aspal yang gompal
Menarik asa dengan napas tersendak
Keringat mengucur bak air mancur mengguyurIsak tangis bayi yang bengis menunggu hasil ayah mengais
Roda kadang menghadang dan menghalang
Langit dan tanah akannya setia mengerti
Atap dan alas bukan alasannya malas dan pasrahKehidupan harus dihidupkan
Selaraskan dengan niatmu dalam hati
Hati tak boleh mati
Kehidupan bukan hanya ajang menguji nyali.Cikarang, 04 April 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerlingan Mata Penghuni Rumah Kardus {Sudah Dibukukan}
Poesía[[Sudah dibukukan]] siap diriliskan di UBUD WRINTERS 2018