Sang penguasa berdansa leluasa tanpa dosa
Sang permaisuri bernyanyi diatas musik berbunyi
Dan dia yang jelata di persimpangan jalan kota
Dan guru yang ketakutan dibidik bedil pemburu
Mata itu, aku kenal mata itu.
Mata lugu anak-anak tak berdosaHujan mengguyur, solokan hancur, sekolah diundur.
Elegi air ke muka, merendam kehidupan manusia
Bangku singgasana yang sakral tetap rapih adanya
Bangku sekolah mengambang bak perahu kertas
Elegi bagiku, baginya, bagi siapa saja yang merasa
Hujan berikan manfaat, atau peringatan atasnyaBekasi, 21 Februari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerlingan Mata Penghuni Rumah Kardus {Sudah Dibukukan}
Poesia[[Sudah dibukukan]] siap diriliskan di UBUD WRINTERS 2018