Sejak sajak berpijak dalam setiap bait kutulis.
Mencari kenikmatan dalam setiap denyut diksiku.
Sejak itu ketemukan kenikmatan dalam puisi.
Saat sunyi, saat sepi, kulukis dengan ekspresi berpuisi.Dengan ribuan kata yang bisa kuucapkan.
Namun kutulis dalam bait-bait yang sedikit.
Sajak dan puisiku akan menemukan penikmatnya.
Penikmat yang tenggelam dalam diksi dan rima.Apa kau penikmat itu?, yang hanya kenal dengan bait-bait puisiku.
Namun tak mengenal raga dan hatiku.
Atau mereka yang mengenal ragaku.
Namun tak mengenal bait sajak yang kuajak.Setiap puisi pasti akan menemukan penikmatnya.
Cikarang, 12 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerlingan Mata Penghuni Rumah Kardus {Sudah Dibukukan}
Poetry[[Sudah dibukukan]] siap diriliskan di UBUD WRINTERS 2018