Tias bulan redup dengan hujan,
telapak kaki musnah hayut dan berlumpur.Kala di penghujung sore, mata kuning tak mampu tersenyum.
Dan hati hanyalah lembaran yang harus dibuka.Dua tanda berdegup dada di sebelahnya.
Sebagian rusukku belum menemukan kepastian
Kasih yang mubazir tak dihiraukanSuasana syahdu dan madu mimpiku
Mata kuning yang tak tersenyun
Tias bulan yang redup
Dua rusuk yang tak bersua
Dan kuakhiri puisiPelaukan, 31 Januari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerlingan Mata Penghuni Rumah Kardus {Sudah Dibukukan}
Poesia[[Sudah dibukukan]] siap diriliskan di UBUD WRINTERS 2018