Day 5

565 58 4
                                    

Matahari pagi baru menampakkan sedikit warnanya, tapi kedua orang ini sudah merasa canggung luar biasa.

Siapa lagi kalau bukan Aurora dan Ethan.

Ethan mengetukkan jarinya di setiran mobil mengikuti irama lagu yang terdengar dari radio. Sebuah lagu ballad dari, lagi-lagi, Fire Gasoline.

"Rasanya menyenangkan saat mendengar lagu kami diputar di radio."

Aurora menganggungkan kepala tanpa berpaling dari view finder kamera SLR di tangannya. "Aku bisa membayangkannya."

Keduanya kembali terdiam. Berpura-pura tertarik dengan pemandangan jalanan di sekeliling mereka.

Padahal jalan bisa dibilang kosong, dengan hanya ada beberapa kendaraan yang berpapasan dengan mereka saat belokan jalan atau menunggu lampu merah berubah menjadi hijau.

"Maaf harus membuatmu beraktivitas sangat pagi. Aku khawatir dengan kehadiran penggemar seperti kemarin."

Aurora melirik Ethan sekilas. Bingung dengan nada cemas yang terdengar dengan jelas barusan.

"Kamu terlihat menikmati kehadiran penggemarmu."

"Bagaimana denganmu?"

Aurora enggak bisa menutupi kebingungannya lagi. Ia memandang bagian samping wajah Ethan dengan dahi berkerut.

Ethan menyadari tatapan Aurora itu, tapi memilih untuk tetap fokus dengan jalanan di depannya.

"Jangan pikirkan aku. Penggemarmu enggak mengetahui keberadaanku, karena bahkan aku enggak berjalan di sebelahmu kemarin."

"Ada banyak orang yang melihat kita bersama."

"Maksudmu, pegawai di toko-toko yang kita datangi kemarin? Sepertinya mereka bukan penggemarmu yang begitu."

Ethan mengerutkan dahi dan menyipitkan kedua matanya.

"That kind of fans?" Ethan melirik Aurora. Membuat perempuan itu mengalihkan pandangannya ke jendela depan.

Aurora masih merasakan pipinya memanas akibat bertatapan sekilas dengan Ethan barusan. Walaupun begitu, ia berusaha menjawab dengan tenang.

"Iya, penggemar yang melihatmu lebih dari bakatmu. Mereka-mereka yang.. hmm, protektif terhadapmu."

Ethan tertawa kecil mendengar jawaban ragu-ragu Aurora.

"Apa kamu juga termasuk ke dalam golongan penggemar yang itu?"

Aurora menggelengkan kepalanya dengan tegas. "Nope! Aku memang mulai mengagumimu karena tawamu dalam setiap wawancara dan acara. Baru deh aku menyadari kehebatanmu dalam bermain gitar dan menulis lagu. Tapi hanya itu."

"Memang sih. Kamu bahkan enggak tau kalau Xander adalah kakakku."

"Dan..?"

"Xander cukup populer di kalangan penggemar yang itu. Aku kan cukup sering meng-upload foto bersamanya di media sosial. Setiap aku pulang ke Mullingar, atau dia mendatangi konserku."

Aurora membuka mata dan mulutnya lebar-lebar. "Tentu saja itu yang membuatku mengenal wajahnya! Foto-foto yang kamu upload di media sosialmu! Tentu saja!"

"Aku baru tau kalau kamu mengikutiku di media sosial," seloroh Ethan tanpa berpaling dari jendela depan.

Aurora menutup mulutnya dengan sebelah tangan dan merutuk kepada dirinya sendiri. "Memang aku mengikutimu.. dan personel Fire Gasoline lainnya. Iya! Juga selebritas lainnya! Banyak deh pokoknya! Hmm, bukan kamu doang!!"

DON'T! Melempar Buku ke Pengiring PengantinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang