chapter two

742 62 1
                                    





: the t w o :


setelah aku turun dari mobil yang dikendarai pak kresno, aku membuka pintu gerbang rumah celo dan berjalan masuk ke dalam.

kulepas sepatuku dan kubuka pintu rumah berwarna hitam yang menjulang tinggi secara perlahan.

"tante chiiidd!!!"pekikku dan kembali menutup pintu ketika aku sudah memasuki rumah bertingkat ini.

tidak ada yang berubah dari semua tatanan di rumah ini, aku terakhir mengunjunginya kira-kira dua minggu lalu saat aku mengambil sepatu yang tak sengaja ketinggalan saat menginap di rumah celo.

tak lama tante orchid menghampiriku dan memelukku layaknya aku adalah anaknya.

"ka, udah mandi belom sih?"tanyanya membuatku merenggut sebal dan mencium pakaianku sendiri.

aku tadi hanya memakai minyak telon saja seusai mandi karena cuaca mendung di luar membuatku merasa lebih dingin dari biasanya.

"ye emang gika bau ya, tan?"

tante orchid menggeleng lalu memainkan ujung rambutku yang ikal."ya nggak sih, nanya doang."jawabannya membuatku sedikit memutar kedua bola mata.

aku menaruh tas gendongku sembarang di atas sofa,"celo masih tidur, tan?"kutanya seraya mengeluarkan charger ponselku.

tanteku duduk di sebelahku sambil menggulung rambut coklat pekatnya yang lurus."engga, tuh kamu ga denger mereka lagi main gitar?"jawabnya.

mencoba hening sejenak, aku akhirnya bisa mendengar beberapa petikkan lagu-lagu yang mereka mainkan di atas, di kamar celo tepatnya.

"nginep temennya?"

"iya,"

aku ber-oh ria seraya bangkit dari sofa mendekati colokkan untuk mencharger ponselku.

begitu aku kembali, pernyataan tanteku membuatku menelan ludah.

"gikaa, bawain mereka coklat panasnya niiiihhh..."




[...]

EvertunesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang