-{3}-

24 13 0
                                    

Pagi yang Cerah. Kami semua sarapan dengan Tenang. Aku menatap wajah Mama dengan Jijik. Aku tak menyangkanya. Ternyata benar yang Marcell katakan.  Mama Itu Pembunuh!

Semalam mataku membulat karna Melihat Palang yang tertulis ANIMAL HUSBANDRI. Yang artinya PETERNAKAN. yang kulihat semalam aku belum menceritakan semuanya kepada Marcell. Aku berniat untuk memberi taunya nanti.

Lagi lagi aku menatap mama dengan Sinis. Aku masih tak percaya bahwa mama Setega ini pada kami. Memangnya apa salah kami?

Untuk apa mama Membesarkan kami kalau Hanya untuk makanan Monster itu! Aku sungguh tak percaya. Aku tak tau harus berbuat apa. Lantas mama memberikan Disa Hanya untuk uang? Apa karna Uang Mama menjual kami pada Monster itu.
Oh Tuhan.. Apa salah kami mesti harus menjadi makanan Monster itu.

°°°

"Jadi Memang benar?". Kagetnya Ica.

"Iya. Aku sudah melihat semuanya. Jadi Yang di bilang Kau Marcell. Ternyata benar".

Aku Sudah menceritakan kebenaran yang sesungguhnya pada Mereka berempat. Aku tak nyangka.

"Lalu apa yang akan kita Lakukan?". Tanya Aldi.

"Aku tau". Ujar Marcell.

"A-apa?". Tanya Relia.

"Kita harus menjebak mama".

"Hah! Apa kau ingin membunuh mama Marcell?!". Tanya ku dengan nada tinggi.

"Apa kau ingin menjadi Mangsa Monster itu Digya?". Tanya Marcell Membuatku terdiam. Aku tak tega Menjebak mama. Tapi aku harus melakukannya.

"Apa Jebakannya Marcell? Beri taulah kami Marcell??". Ucap ica.

"Jebakan ini sangat Berbahaya. Jika gagal kita semua yang kena. Dan butuh Beberapa Bulan untuk Membuatnya. Jadi kita Akan menggunakan Rencana lainnya".

"Kenapa? Siapa nanti yang akan Membuat nya?". Tanyaku.

"Biar aku sendiri Yang membuatnya". Jawab Marcell.

"Kau tak perlu bantuan?". Tanya Aldi.

"Tidak".

"U-untuk a-apa??". Tanya Relia.

"Untuk mengungkap kebenaran Mama".

"Baiklah. Sekarang kita harus apa?". Tanyaku lagi.

"Kita mengikuti permainan mama saja. Diantara kalian jangan sampai ada Yang Membuka mulut soal mama pembunuh. Jadi Sekarang kita ikut alur mama. Selesai rencana Pembuktian baru kita Akan Membongkarnya". Jelas Marcell.

Kami berEmpat mengangguk. Aku tersenyum mendengar penjelasan Marcell. Ternyata laki laki yang ku benci ini sangat Berguna. Aku senang Bertemannya. Selain Cerdas dia juga Bisa melakukan Perencanaan.

^^^

Typo?Maaf mengetik di hp^-^

OUR PLACE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang