"Kalian tau?".
"Apa?".
"Aku Di ajak mama untuk mengikuti Aldi".
"APA!".
Aku mengangguk. "Iya".
"Lalu apa jawabanmu anak nakal?". Tanya Marcell.
"Aku menjawab. 'Ti-tidak ma. Biarkan Aldi saja yang Pergi'. Hahahaha".
Aldi menatap ku seolah aku salah bicara. "Kenapa kau tidak mau menemaniku Digya?".
"Hah! Menemanimu?Tidak! Aku tidak ingin Mati".
"Di-digya. Ke-kenapa Kau Bisa menjawa se-seperti Itu?".
"Ya. Karna aku berani. Tak seperti dirinya".
Lagi lagi Aldi menatapku. "Sudah diam kau!".
"Hey gadis manja! Kenapa kau murung?apa kau tak Rela Aldi akan pergi hah!". Ucap Marcell membuat Ica melotot.
"Diam kau! Aku sedang memikirkan rencana!".
"Rencana untuk apa?semuanya sudah selesai. Tinggal menunggu waktu saja bukan?".
"Memang!".
°°°
Perdebatan selesai. Kami langsung Pergi ke meja Makan untuk Sarapan pagi. Suasana sekarang beda dengan yang dulu dulu. Dulu kita sering bercanda Tertawa bahkan mengobrol. Tapi sekarang? Sejak mengetahui, semuanya berubah.
Aku sangat merindukan Disa. Aku merindukan Mama yang dulu. Sekarang?Kami Jarang Di Perhatikan oleh mama. Aku sungguh tak percaya bahwa mama Sekejam itu. Aku sungguh Benci wanita itu! Dia tega memberikan Disa pada Monster Gelap itu.
Aku ingin keluar dari tempat ini. Aku ingin melihat dunia luar. Aku ingin Seperti orang orang yang Bisa menghirup udara Bebas. Semoga saja Marcell bisa membebaskan Kami dari sini.
"Digya?".
Suara Itu mengagetkanku membuat aku Jantungan. Aku yang sedang memikirkan dan menatap makananku Langsung kearah mama.
"Apa yang kau pikirkan?".
"Tidak ma".
"Bicaralah Digya". Ujar Ica.
"Aku sudah bicara bukan?".
"Tentu". Jawab mama.
"Cepatlah makan Digya". Sambung mama.
Aku mengangguk.
Selesai sarapan Aku langsung masuk kamar dan mengunci pintu. Aku Berbaring di ranjang. Aku tak mau di ganggu! Lagi lagi aku memikirkan Disa.
Mama pasti tau kalau Aku Dan Disa itu Berteman bukan? Tapi kenapa mama tega memisahkan Kita berdua. Aku sungguh sungguh tak percaya. Mama kejam! Aku benci Wanita Pembunuh!!
Tok tok tok!! "Digya? Kau ada di dalam?".
Suara ketokan Perempuan. Siapa lagi kalau bukan Ica. Aku tak mau membukanya. Aku Ingin di sini. Aku ingin menatap Gambaran gambaran Indah yang di buat Disa.
"AKU KANGEN DISS!!!!".
Teriak ku membuat Ica semakin mengetuk.
"Digya!!! Apa kau baik baik saja?".
"Tentu! Pergilan Dari kamarku Ica". Teriakku.
"Baiklah".
^^^
Telat dikit elah:"
Author Bokee:"3
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR PLACE.
FantasyKami tinggal di sebuah Rumah luas. Kami tak tau tempat apa ini. Tapi mama bilang, ini adalah rumahnya. Dan mama bilang tempat ini adalah Tempat anak anak yang Tidak ada Orang tuanya. Seperti kami, kami Dari kecil sudah tinggal di sini. Kami menyebut...