-{11}-

16 5 0
                                    

"Aku melihat dunia luar". Ucap marcell yang Biasa saja.

"Kenapa Ekpresi kau biasa saja?". tanya ku penuh keheranan.

"Yaa karna kan aku sebelumnya sudah pernah ke luar bodoh. dan lagi pula--". tiba tiba Aldi memotong pembicaraan marcell.

"Kau sudah belajar banyak tentang dunia luar. Itu kan yang kau mau bicarakan Marcell Lindo Galang Zovinudown". ucap aldi.

"Hei! Jangan mencoba coba memotong omongan ku yah". Ucap marcell.

"AH! Sampai kapan kalian Ribut?! Sudahlah! Mau kau bicarakan apa lagi tentang dunia luar Marcell!". Bentak ica.

"Sekarang kita keluar". ucap marcell.

"Anak anak di dalam?". Tanya aldi.

"ma-ma-mama?". Tanya Relia.

"Pakaian?". tanya ica

"monster gelap?". Tanyaku ikut-ikutan.

"Arghh. apa lagi? anak anak di dalam?Biarkan saja mereka lah. Mama? Gausah mempedulikan si pembunuh itu. Pakaian?Aduh icaa!! Kita ini Keluar Ingin mencari orang. Truss apa? Monster gelap?Hahahahaha". Kata Marcell Terkikik.

Kenapa dia tertawa?

"hei marcell! Kenapa kau tertawa? apa aku ini Seperti melawak?". Tanyaku.

"Hahaha. kau ini lucu. dan aku Pembuat semua ini". Ucap marcell.

"Hah?!". Kaget ica dan aldi.

"JELASKAN!". ucapku kesal.

"jadi Aku lupa memberi tau kebenaran ini. bukan lupa sebenarnya. jadi Monster itu bukan sungguhan. itu hanya manusia yang memakai kostum itu. dan kalian tau dunia luar?sangat sangat indah Ketibang yang kita lihat di belakang halaman Rumah. dan asal kalian tau. Mereka Sangat ramai". Jelas marcell.

Sempat aku Kecewa tapi tunggu, Manusia memakai kostum?Otomatis Disa Belum Mati?.

"But waitt Marcell. Manusia Berkostum? Apakah disa masih hidup?". Tanyaku.

"Selagi dicari pasti bisa menemukannya". Jawabnya.

Entah Rasa apa hatiku kembali semangat ingin segera ke dunia luar.

"Tunggu apa lagi? Ayo marcell buka Cepat". Kata aldi yang kelihattannya juga tidak sabar.

Marcell Secara perlahan membuka Gerbang Rumah Besar itu. Perlahan pintu gerbang itu terbuka dan

Whusttttttt

Mataku membulat Melihat Suasana Dunia luar. OH TUHANN. Mimpi? Kenyataan? halu? Bukan Halu?Surga? oh tuhan...

"Ma-Ma-marc-cell?". Ucapku gugup.

"Ada apa Bodoh?". Tanyanya.

"I-ini benar dunia Luar?". tanyaku lagi.

marcell mengangguk. Aku lihat aldi,relia,ica tampak mengeluarkan Ekpresi puas. Tak sia sia kami merencanakan ini dengan Waktu yang lama. Tuhan Memberikan Semua ini?Apakah benar tuhan? Ohh aku bersyukurr.

"Bagaimana?". tanya marcell.

kami semua tersenyum. Aku lihat Banyak Orang yang sedang berjalanan. jangan kalian kira kami di dalam terus tidak mengetahui banyak soal Kendaraan, Makanan ataupun mainan. kami Selama di dalam belajar.

"Tutup gerbang dan Kunci gembok Marcell". Ucap ica. marcell langsunv menggembok pintu gerbang.

"Hei kalian. kalau mama mati beneran, apakah akan menjadi bangkai?". tanyaku.

"Ha benar". Ucap Ica.

"kalian masih memperdulikannya?". tanya marcell.

"tidak sih. tapi yaudahlah". Ucapku.

"Ayo kita keliling-keliling". Ajakku.

"Ayooo". ucap Ica, Relia dan Aldi.

Bisa ku baca dari raut wajahnya yang kelihatannya mereka Pada Senang pluss bahagia. bagaimana tidak?Setelah Bertahun tahun kami hanya di dalam Dan seperti di penjara. kalian tidak akan bisa membayangkannya betapa tersiksanya kami dengan kebohongan yang diberikan mama.

^^^

TBC~~~
.
.
Next Chptr 12:))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OUR PLACE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang