-{4}-

20 11 0
                                    

"Digya. Relia. Aldi. Marcell!! Sini sayang!!". Teriak mama dari kamarnya.

Kami berempat sudah sampai di kamarnya. "Ada apa ma?". Tanya Aldi.

Mama tersenyum. "Kalian tau Sekarang tanggal berapa?".

"Sepuluh ma". Jawabku.

"Kau tau Hari apa?".

"Hari Sabtu". Jawabku lagi.

"Salah sayang". Jawab mama menoel Hidung ku.

"Lalu. Hari apa?".

"Hari ulang tahun Risa. Sayang". Jawab mama.

"Memangnya Si Anak manja itu ulang tahun ma?". Tanya Marcell heran.

"Iya. Teman sendiri tidak ingat. Sudah ayok. Kita bereskan semuanya untuk Berpesta".

"Pe-pesta?". Ujar Relia.

"Iya. Ayo lah". Jawab mama sambil mencubit pipi Relia.

°°°

Usai membereskan Persiapan pesta. Mama Langsung memanggil Ica di kamarnya. Kami bersiap untuk menyalakan lampu. Karna di ruangan sini sengaja di gelapkan. Mama sudah Datang dan tandanya ica juga Sudah datang.

Aku menyalakan lampu. Aldi  menabur bunga di kepalanya. Relia Mencoret pipi Ica dengan Krim.Marcell Memotret beberapa FotoSedangkan mama membawa Kue Besar yang ada lilinnya ke hadapan Ica.

"Si-siapa yang ulang tahun?". Tanya Ica. Aku tau pasti Ica berbohong.

"ArRisa Meskya Ardowro". Ucap mama.

Semuanya tersenyum. Hari ini sangat Gembira. Semuanya ceria. Ada yang bernyanyi, menari nari, Tertawa terbahak bahak , bahkan sampai mengejek, Hanya aku saja yang melakukannya. Aku sangat senang mengejek ica. Aku menjodohkannya dengan aldi. Ica selalu marah. Mama tersenyum melihatku. Senyumannya membuatku terhenti mengejeknya.

Selesai pesta, aku langsung menemui Marcell. Aku masuk kamarnya dan menghampirinya.
"Marcell?".

"Ada apa Digya?".

"Kapan kita akan memulainya Marcell?".

"Kau tau? Kalau kita melakukannya Dengan tak sabar semuanya akan kacau Digya".

"Aku takut Anak anak disini tidak selamat Marcell".

"Kau tenang lah Digya. Semuanya akan Baik".

"Apa Kah benar?".

"Sudahlah. Kau pergi dari kamarku".

Selalu saja marcell mengusirku. Karna aku mengganggu Belajarnya saja. Padahal itu bukan mengganggu. Bukan hanya aku saja. Bahkan Mama masuk saja di usir.

"Belajar sampai segitunya". Sindirku langsung Menghadap Pintu.

"Kalau Kau sedang belajar di ganggu memangnya kau tidak kesal?".

"Gak! Belajar saja tidak pernah. Hahaha".

"Dasar Kutu Beras".

"Aku kan hanya menanyakan hal penting Marcell"

"Sudahlah. Cepat kau pergi Digya".

Aku langsung keluar Kamar marcell. Dan langsung masuk kamar. Aku berencana ingin membuat rencana sendiri. Tapi itu tidak mungkinn! 

°°°

"Digya?".

Aku menengok kearah sumber suara itu. Dan ternyata mama.

Aku menghampiri nya. "Ada apa ma?".

"Dimana Aldi?".

"Dia pasti ada di kamrnya. Memangnya ada apa?".

"Oh tidak. Trimakasih". Ucap mama lansung berjalan kearah kamar Aldi.

Aku heran. Aku langsung mengikuti mama dengan Perlahan. Mama Sudah memasuki kamar Aldi. Dia menutup pintu sedikit. Baguslah itu membuatku Bisa mendengarkan percakapan nya.

"Aldi?". Tanya mama.

"Ada apa ma?".

"Mama ingin bicara".

"Bicaralah ma".

"Jadi nanti Bulan depan kau akan Di beli oleh orang Luar. Apa kau setuju?".

Hah! Mataku membulat. Aku tak percaya Kali ini Aldi yang akan di berikan pada Monster itu. Aku belum mendengar Jawaban Aldi. Memang Dulu kami semua ingin sekali di Beli oleh orang luar seperti Disa. Tapi saat mengetahui semuanya kami Takut.

Aku harus memberi tau Ica Relia dan marcell!!

^^^

OUR PLACE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang