"Dek hoy!! Bangun ish!! Ngebo banget sii!! ", Geram Raka yang kini sedang membangunkan Adeknya. Sambil terus menggoncang goncangkan bahu sang adik."Minggu wey mingguu. Biari$-#?=€&¥ √α£β¥€¢{&- "
"Ngomong apaan ah!! Cepetan bangunnn! Tu ada Belahan jiwa kamu dibawah!", Jawab Raka dengan suara tingginya
Reta lalu membuka matanya, "Azkaa" gumamnya tanpa mengubah posisi tubuhnya diatas kasur
Raka memandang nyilu adeknya setiap dia membahas tentang pacarnya itu, "Azka mulu pikirannya. Bangun buruan diliat dulu ada siapa", Ujar Raka dengan suara dan ekspresi seaman mungkin sambil menarik tangan adeknya untuk bangun
"Abang??!", Teriak Reta kaget, dia baru menyadari bahwa yang membangunkannya dari tadi adalah abangnya, Reta langsung menghambur ke pelukan Abangnya itu
"Eh. Kamu kenapa dek? Iya ini abang. Kenapa si??", Raka sedikit terkejut dengan sikap Reta
"Abang pulang kapan?? Abang pergi lama bangett, Reta kangenn, Reta nelangsa dirumah sama Bude Tina doang", adu Reta manja pada abangnya
"Yaelahh, kirain kenapa", ujar Raka sembari melepas pelukan adeknya, "Tadi malem abang pulang, kamu udah tidur.
Dek, kamu kenapa mata bendul gini", Raka baru menyadari itu, mata adeknya sembab, pasti adeknya menangis semalamanyang ditanya Tersenyum. "Ngga apa bang, aku cuma kangen Abang"
Kangen, karna Abang alasan aku buat terus senyum. Ada Abang aku ngga berani nangis, ada Abang aku jadi ngga cengeng. Aku ngga suka aku yang rapuh tanpa Abang nemenin aku, lanjut Reta membatin
"Kamu bohong banget dek, pasti karna Azka lagi. Bangke banget emang", Batin Raka
"Yaudah sekarang kamu turun. Buruan temuin tu tamu kamu. Ngga pake lama, kasian dia udah nunggu dari tadi", Ujar Raka sambil keluar dari kamar Reta
"Iyaaa", Reta segera masuk kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi
Anak Soleh : Re, ganti baju sekalian. Gue mau ajak lo main,
begitu bunyi pesan yang diterima Reta ketika ia baru keluar dari kamar mandi
Ternyata si Curut tamu gue, batin Reta
.
.
.Reta keluar kamar lalu turun menuju ruang tamu untuk memenuhi panggilan
"Woy! Malah tidur!", Teriak Reta ketika mendapati Jake yang tidur disofa dengan posisi absurdnya
Jake terbangun kaget. Ia mendapati Reta sudah berdiri didepannya mengenakan kaos putih beradu tosca dengan jeans hitam panjangnya, rambutnya diikat acak, tapi terlihat cantik untuk dirinya.
"Ayok buruan!", Jake langsung menggamit tangan Reta dan menariknya keluar
"Kemana sii, Abang gue apa kabar?", Jawab Reta tanpa sikap memberontaknya
"Udah ijin gue. Dia tidur lagi, cape banget katanya", Jawaban Jake tidak Reta pedulikan, ia terlalu lamban untuk menyadari jam berapa ini
"Lha kok Perumahan gue masih gelap si",
"Emang lola banget ya lu Re. Lebih dari tiga kota malah masih gelap. Sekarang Jam berapa ayamm",
Reta melirik benda yang melingkar ditangan kirinya, "Kok jam tangan gue ngga ada? Astaga bebek! Gue ambil jam tangan dulu Jake", Ucap Reta sambil berlari masuk rumah. Lalu Jake menyadari ada yang belum pas pada gadis itu
"Pake Jaket juga Re!! Jaket woy Jakett"
.
.
.Keduanya sampai pada tempat tujuan ketika cahaya matahari mulai dengan perlahan menampakan dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nyoklat
Teen Fiction"Tolong, aku bukan kucing peliharaanmu yang bisa terus nunggu dan tetap Stay sampe kamu pulang nemuin aku. Aku adalah burung yang akan tetap tinggal jika kau pedulikan juga kau sayang, dan berani terbang jika memang menetap bersamamu menyakitkan", .