Sembilan Belas

14 5 0
                                    




"Ha? Seriusan lo nar?!", Tanya Reta histeris pada Bonar

"Iya Ree yaelah apa harus gue bunuh diri pake jengkol dulu baru lo mau percaya", Jawab Bonar sambil membuang puntung rokoknya

"ya abisnya lo tu mukanya biasa aja. Kok lo ngga lebay si kaya Jake kalo dapet kutu dipalanya", Ujar Reta

"Copet!!, ngga lagi lagi dah tidur bareng dia, ntar kutunya migrasi semua ke gue", Kata Bonar sambil menutup kepala dengan kedua tangannya

"Katanya lo mau jadi juragan", Reta datar sambil memegang bahu Bonar, tatapannya menjurus serius pada kedua manik mata Bonar

"I- iya ember panci wajan goreng", Bonar sedikit bingung, "kan gue lagi ngmongin tidur bareng Jake, apa hubungannya", lanjut Bonar

Reta mendekatkan kepalanya ketelinga Bonar, ia membisikan pada Bonar "Jadi Juragan kutu", Katanya Tegas

Plak!! Bonar memukul bahu Reta dengan buku Lks ditangannya

"Wadohh!", jerit Reta sambil mengusap ngusap bahunya

Sebuah jitakan mendarat centil dikepala Bonar.

"Basreng!!", Celetuk Bonar sambil menoleh melihat sosok yang menjitaknya

"Cilok dasar! Mukul mukul cewek, makan bumbu apaan lo", Balas Jake sambil mengambil posisi duduk ditengah tengah Bonar dan Reta

Reta mendengus sebal, selalu saja Jake datang tak diundang. Ia menggeser sedikit duduknya memberikan Jake ruang.

"E perkedel singkong! Si Reta aja lebih bahagia gue pukulin dari pada nggandeng mulu sama lu", Balas Bonar

"Heh Jahe Ungu!! Cowok sejati ngga main kasar sama cewek!, ngga masalah Reta ngga suka yang penting cara gue bener", Ujar Jake sambil menepuk nepukan dadanya bangga, "Dan gue emang ganteng", lanjutnya sambil mengelus manjakan jambulnya

"lo Ketek belut!! Jangan sok alus, ngomong doang bijak kelakuan becek", Timpal Bonar

"Jake tunggu!! Gue auss, kalian ributnya masih lama kan yak, kasih gue cemilan kek buat nontonnya", Sela Reta ditengah keributan Bonar dan Jake

"Nih", suara cempreng Jake ribut tadi melembut sambil memberikan Reta uang lima ribuan, "Ngga ada tambah tambahan, kalo emang kurang noh minta Sean", lanjut Jake

Reta hanya menanggapi dengan emot 'anjay'nya lalu pergi meninggalkan Jake dan Bonar

"Woi Bayi debu! Ngga usah nyirik lo. Gara gara hati gue selembut kanebo becak sampe lo rela jual potongan rambut buat beli kacang kacangan", Ujar Jake melanjutkan perdebatannya dengan Bonar

"Biji mendoan dasar! Gue beli kacang kacangan juga buat kucing kucing kesayangan gue, termasuk lo kutu!!", Bonar terus membalas Jake

"Gue bukan kucing kopok!! Kita bukan kucing. Kagak ada juga ya kutu sekece gue", Jake tak kalah sengit

"ngomong ngomong, Lo butuh gagak ngga buat bersihin tu kutu dipala ama badan lo", Tanya Bonar mulai bersikap santai

"Wah wah, kayaknya emang ada yang belum gue tau ni", Jake mengambil jeda, ia mengubah posisi duduknya, mengajak Bonar untuk duduk saling berhadapan sepenuhnya, "Siapa yang jadi ember?", tanya Jake pada Bonar pelan

"Ngga ember lagi. Panci penggorengan dia", balas Bonar

"Sejak kapan panci buat nggoreng", Jake masih dengan nada datar dan sikap tenangnya

"Sejak gue jadi bapaknya Gempita", Balas Bonar dengan muka polosnya

"hmm Ntar deh gue minta penjelasan Gading", Kata Jake sambil menepuk bahu kanan Bonar, "btw ni ya tong. Empatrius gue tanya ke elo, siapa tu panci penggorengan yang bocor", lanjut Jake bertanya

Nyoklat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang