"Aku berangkat ya sayang. Jaga diri kamu baik baik, oke", Lelaki itu mengusap rambut gadisnya lembut.
Hanya senyum tipis yang didapatkannya sebagai balasan.
"Enam bulan lagi aku pulang", lanjut lelaki itu
" . "
"Aku tau kamu bisa. Kamu pasti kuat"
Aku??, lha kamu?
🌀🌀🌀
"Azkaa",
"hey. Mba!", panggil lelaki itu lagi dengan sedikit berteriak
Reta tersadar. "eh maaf. Gu- gue kira temen gue", iya temen
"mm, kenalin. Gue Deon, atau lo juga bisa panggil gue Denji", ujar lelaki itu sembari mengulurkan tangan kanannya mengajak berjabat
"Denji?"
"Iya. Temen temen gue biasa manggil gitu. Lo?"
"oh, gue Reta", jawab Reta membalas uluran tangan Denji. "lo yang punya ini tempat?" lanjut Reta bertanya
"Iya. Gue yang buka usaha ini, ada temen juga kadang bantuin. Lo orang mana? Bisa Tau tempat gue?"
"Gue di perumahan Pustaka", jawab Reta sedikit nyengir. Yang dicengirin sangat menunjukkan ekspresi bingung, kaget, dan teman teman selevelnya
"Jauh emang. Ngga tau gue kenapa bisa sampe sini. Awalnya cuma jalan biasa, trus ditunjukin tempat ini sama anak esempe kebetulan papasan"
Yang diberi penjelasan hanya mengangguk mengerti
"Bagi gue tempat ini keren. Sayangnya ngusel, ketutup juga sama tu gedung gedung",
"haha, thanks. Ya mau gimana lagi, cari lahan kan ngga gampang juga. Apalagi ini masuk kota, bersyukur ada ni taman yang bikin stand nyoklat gue bisa keliatan",
Reta hanya tersenyum, manis.
Nah ini bisa senyum, kenapa dari kemaren murem mulu, batin Denji"mm, udah tiga harian lo disini mulu, dateng pagi pulang sore. Emang ngga sekolah?", tanya Denji penasaran
"Kalo gue sekolah, ya ngga bakalan ada disini", Reta menghembuskan nafasnya kasar, "Makasih lho, lo ngga ngusir gue karna bosen mungkin liat gue mulu disini, hehe"
"Siapa juga si yang bosen, malah yang ada gue seneng pelanggan gue nambah satu lagi yaitu lo
Btw ni Reta. Gue bikin usaha nyoklat ni pertama buat nyenengin gue trus buat memenuhi kebutuhan mood pelanggan gue. Gue berharap mereka seneng sama apa yang gue sediain ini. Dan lo, apa si yang lo butuhin lagi ditempat ini, ada yang lagi lo cari?, lo suruh gue kasih benda apa kek gitu disini, biar tiap lo dateng tu seger terus bawaannya", ujar Denji panjang yang sudah tak tahan melihat Reta yang selalu datang Ketempatnya dengan keadaan murung
"eh", Reta paham arah yang Denji bicarakan, "Maaf banget. Bukan gitu Den. Gue seneng banget bisa kenal tempat ini, gue ngrasa nyaman disini. Gue cuma- lagi ada masalah aja"
"Iya taa, gue tau lo ada masalah. Dari awal lo kesini kebaca kali muka lo galow berat. Tapi bukan berarti lo berhenti hidup kan? Seenggaknya Senyum kek, kasian orang orang disekitar lo, mereka jadi ngrasa gagal ngehidupin hari hari lo selama ini",
Reta tertegun. Bener apa yang Denji bilang, kok gue jadi cemen gini si yak,
"Thanks banget Denji. Maaf ya, buat 2 mingguannya, hehe", cengir Reta
"Dua minggu ini aja ya ta lo dateng ke tempat gue murung gitu. Setelah ini jangan lagi. lo bisa senyum kan?"
Reta tersenyum. Cerewet juga si ni orang
Kok manis yak, batin Denji
💦💦💦
"Retaaaaa!!!", teriak Nafa saat mendapati Reta berangkat sekolah dan sedang duduk dibangkunya sekarang
"Hay Fa. Keras amat, sarapan banyak nih", balas Reta sedikit menggoda
"Iya. Tiga hari ini gue sarapan banyak. Ada semur galow, sup Rindu, oseng kawatir", balas Nafa nyewot
"Gue kangen elo Ree, gila!", sambung Nafa sambil menghambur ke pelukan Reta
"unchh, gue biasa aja", balas Reta datar
"Ngga jadi kangen", ujar Nafa kesal sambil melepas pelukannya
"Gue boong"
"Gue ngga peduli"
"Gue kangen lo"
"Gue ngga jadi kangen"
"Gue kangen lo"
"Kzl"
"Gue kangen lo"
" . "
"serius, gue kangen lo"
"gue jugaaa. Hwaaa"
"Bisa banget si diboongin"
"Kuinginkaumatisaja"
💦💦💦
"Darimana?", tanya Jake dingin
"main"
"Lo inget janji kita ngga", tanya Jake datar. Reta tau Jake marah padanya.
"Ngga ada umpet umpetan, ngga main rahasia rahasiaan, janji ngga aka- "
"Darimana?", potong Jake
"Bareng temen temen ke sungai", jawab Reta jujur. Tanpa Reta bilang sebenarnya Jake sudah tau itu, tapi mereka memang mengedepankan kejujuran dalam persahabatan mereka.
"mana?", tanya jake to the point.
Reta duduk lalu meluruskan kakinya, menunjukan luka pada betisnya akibat terantuk batu ketika disungai tadi.
Jake segera mengambil p3k diatas meja belajar Reta. Lalu segera mengobati luka pada kaki Reta.
"Kapan si lo ngga keras kepala", ucap Jake datar memecah keheningan diantara mereka
"Maaf. Gue ngrasa sumpek aja", jawab Reta bersalah
"Basi banget Re lo minta maaf mulu. Gue dan Abang lo ngga akan nglarang lo ke sungai kalo tiap pulang dari tu tempat lo dalam keadaan baik baik aja. Sayangnya engga, selalu ada luka setelah itu",
"Kayaknya gue emang dikutuk deh. Gue harus luka tiap kesungai. Tapi sama siapa yak Jake", Tanya Reta dengan polosnya
"Nyai Curut"
Keduanya tertawa.
"Gue ketemu fyla tadi. Dia pengin ketemu lo katanya. Awas aja sampe lo berani nemuin dia", ancam Jake
Fyla Pengin ketemu gue? Ngapain? Kok Jake kenal?
🌀🌀🌀
Aku butuh ribuan hari untuk melukis senyum diwajahmu. Dan dia menggunakan satu hari hanya untuk menghapusnya. ~Naftalina Esan
Kamu manis. Manis mu lebih berasa dari pada Nyoklat Klasikku. ~Deon Arifian or Denji
Tolong hindari bahaya yang akan membuatku menyesal karena gagal melindungimu. Karna aku tak selalu ada disampingmu. ~Zacky Aditya
Kenapa aku yang harus kuat?, kenapa ngga kita?. Kenapa aku lagi yang akan dan selalu memberi. Sedangkan kamu menerima perjuanganku lalu sibuk membagi dengan ratu hatimu. ~Albareta
•

KAMU SEDANG MEMBACA
Nyoklat
Teen Fiction"Tolong, aku bukan kucing peliharaanmu yang bisa terus nunggu dan tetap Stay sampe kamu pulang nemuin aku. Aku adalah burung yang akan tetap tinggal jika kau pedulikan juga kau sayang, dan berani terbang jika memang menetap bersamamu menyakitkan", .