Sepuluh

23 5 0
                                    


“Assalamualaikum Abang”, Reta mengucapkan salam sembari mencium punggung tangan abangnya.

“Wa’alaikumsallam, belajar yang bener dek”

“iya abanggg”

Raka hendak melajukan motornya meninggalkan Reta didepan gerbang sekolahnya. Namun ia urungkan saat mendapati sang adik tetap berdiri ditempat dan tak henti hentinya menyunggingkan senyumnya.

“Ngapain dek?”, tanya Raka bingung
“Abang belum kasih aku uang jajan”, Jawab Reta datar tanpa menghapus senyum manis diwajahnya.

“Abang titipin ke Jeki uang kamu. abang bayar pulsa ke dia, kamu minta aja kembaliannya ya, Assalamualaikum”, Raka segera melajukan motornya

Reta berjalan memasuki sekolah dengan senyumnya yang terus mengembang.

“Assalamualaikum pak Tino”, Sapa Reta dengan senyumnya ramah kepada penjaga sekolah itu

“Wa’alaikumsalam neng. Buger amat”, balas Pak Tono heran dengan Reta pagi ini

Reta hanya terus tersenyum berjalan menuju kelasnya. Tak henti hentinya ia tersenyum dan menyapa setiap siswa yang ia temui.

“Kak Evan!”, Panggil Reta kepada most wanted sekolahnya itu.

“Eh Reta, iya ada apa? “, balas Evan dengan sedikit- ini anak lagi kenapa yak, kok senyum senyum mulu

“Pagi kak Evann”

“Pagi juga Retaa”

“Assalamualaikum kak Evann”, Sapa Reta masih dengan senyumnya yang badannya sedikit ia bungkukkan memberi hormat

“Wa’alaikumsallam Retaa. Sehat?”, helloooo Reta plis deh lu lagi kenapa, ngga malu dikira sedeng sama most wanted sekolah apa

Dan Reta tetap tersenyum manis sebagai balasan. Ia meninggalkan Evan begitu saja dengan ketidak mengertiannya

Reta tiba dikelas saat kelas sudah ramai. Hanya dua tiga anak saja yang belum berangkat, lalu

“Assalamualaikum lovers!!”, sapa Reta kencang sambil melambaikan tangannya dan masih dengan senyumnya saat memasuki ruang kelas

“Busetdah. Kesambet apaan tu anak salam”, Jawab Joko si biang kerok kelas

“Wa’alaikumsallam”, Balas salam sebagian besar penghuni kelas

“Wey Kabaret! Gue haters lo! Inget tu”, jawab si Sean yang hanya dibalas Senyum oleh Reta

“Sayangkuu, kamu kenapa?”, tanya Jake dramatis sambil menghampiri Reta yang masih berdiri didepan papan tulis

“Lo sarapan apaan Re?”, timpal Elisa

“Gue berharap lo jangan gila dulu. UKK belum jalan, Ntar kita Nyontek siapa”, tambah Tania

“Aku bakal kenang kamu selalu Re”, timbun Nafa datar

“Lo kenapa dah Re?!”, jitak Jake

“Sakit bego!”, balas Reta sewot

“Sini cerita ke kita Retaa, lo kenapaa”, Ujar Joko sedikit berteriak karna ia sedang duduk dibangku belakang

“Yakin boleh cerita ke kalian?”, tanya Reta mengamati satu persatu wajah teman teman kelasnya

“Boleh banget donggg, buruan!”

“Oke temen temen ku semua juga si Seanida musuh gua”, Reta mulai berteriak bak memberikan sebuah pegumuman, ia menarik nafas dalam dan melanjutkan bicaranya,
“Niat ingsun bagi bagi kebahagiaan”

Nyoklat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang