Author pov
7 tahun kemudian.
"Selamat pagi Dokter Ave."
"Selamat pagi Mamanya Alex."
"Selamat pagi Bu direktur."
"Selamat pagi Ibu dokter."
Perempuan yang mereka panggil menatap mereka lalu tersenyum membalas mereka. Itu Averyn.
"Pagi yang cerah Ave?"
Ia menganggukan kepalanya dan mengambil map yang di sondorkan oleh dokter Mitchell.
"Jadi bagaimana keadaan Alex pagi ini?"
"Seperti biasa, susah di bangunkan. Padahal ia sudah di taman kanak-kanak. Oh ya, Alex menanyakan kapan kau kerumah lagi dan bermain playstation bersamanya."
Mitchell tersenyum. Alex memang sangat dekat dengannya. "Bagaimana jika akhir pekan ini?"
Lawan bicaranya tersenyum. "Baiklah, kebetulan juga keluargaku akan berkunjung ke rumahku."
"Apakah ada Kevin?"
"Tentu saja. Ia kakakku. Ada apa memangnya?"
"Aku hanya gugup. Kau tahu kan ia pintar mengintimidasi?"
Perempuan di hadapannya mengangguk.
"Kau belum tahu saja siapa raja intimidasi yang sebenarnya."
"Aku tau pria itu Ave. Pria yang memperhambatku untuk menjadi papa Alex."
Perempuan itu memukul bahu Mitchell pelan dengan map di tangannya.
"Dokter Ave. Ada pasien darurat yang membutuhkanmu sekarang."
"Ah sepertinya aku harus pergi. Jadi, sampai jumpa saat makan siang nanti Mitchell Emilio Brooks."
"Sampai jumpa dan sampai ketemu saat makan siang juga Violete Averyn Maldiev."
Perempuan di hadapannya kembali melemparkan senyum sebelum berlari menyusul suster yang memanggilnya tadi.
"Pria yang menghambatku, pria di masa lalumu. Christian Travelyan Grey."
Mitchell lalu tersenyum entah untuk siapa lalu berlalu pergi menuju ke bangsal tempatnya beroperasi.
*****
"BAGAIMANA BISA ITU TERJADI?!!"
Karyawan di kantor besar itu terkejut ketika mendengar bentakan bosnya yang sedang memantau anak perusahaannya ke direktur di perusahaan ini.
Sejak 7 tahun yang lalu, pria itu berubah dan menjadi singa yang siap menerkam siapa saja dan kapan saja.
Menurut gosip yang beredar, setelah menghilangnya salah satu anak dari pengusaha membuatnya frustasi.
Perempuan yang ia cintai. Ia sudah mencari selama 7 tahun namun tak kunjung menemukannya.
Mungkin ia yang egois karena menyuruh wanitanya untuk menggugurkan bayi mereka. Ia hanya belum siap punya anak. Dan sejujurnya ia tak ingin anaknya mengalami nasib yang sama dengannya. Kelaparan, di pukuli, di siksa, di perkosa. Ia tak ingin itu terjadi pada anaknya.
Walaupun kenyataannya sejak berumur 8 tahun ia di adopsi oleh pengusaha yang sangat baik dan membantunya mengurus perusahaan hingga membawanya di puncak kejayaan seperti saat ini.
"S-saya tak tahu tuan. Menurut laporan direktur disana, rumah sakit di Maldiev mengalami sedikit kendala. Dan pasokan obat-obatan juga datang lebih lambat dari biasanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Christian
Любовные романыSequel Dominant And Submissive ----- Bertemu lagi dengan masa lalunya? Mungkin banyak yang biasa saja. Namun, bagaimana dengan Violete? Seorang dokter yang sangat berprestasi. Ia bertemu kembali dengan masa lalunya. Pria yang menjadi ayah dari anakn...