4.

8.1K 364 8
                                    

Happy reading! 😊💞

Budayakan vote sebelum membaca!💞

Author pov

Violete memasuki rumah sakit dengan terburu-buru. Ada pasiennya yang sedang kolaps dan sangat membutuhkan operasi sekarang juga. Operasi pengangkatan tumor.

Ia memasuki ruang steril dan mengganti pakaiannya dengan pakaian untuk operasi dan memakai maskernya lalu melakukan pensterilan.

Ia lalu memasuki ruang operasi dengan menaruh kedua tangannya di depan.

Ia memakai sarung tangan operasi yang ada di ruangan ini lalu berdiri di samping pasien yang akan di operasi.

"Saya yang akan menjadi asisten anda kali ini Dr. Violete."

Violete menganggukan kepalanya kepada asistennya saat ini. Mitchell.

"Kita akan mulai operasi bedahnya sekarang juga."

Para suster yang ada di ruang operasi itu menganggukan kepalanya.

"Pisau bedah."

Mitchell memberikan pisau bedah pada Violete. Violete mulai membedah perut pasien itu dan membuka perut itu dengan hati-hati.

"Penahan."

Mitchell memberikannya pada Violete yang langsung di ambil perempuan itu, ia mengganjal perut itu agar ia bisa melihat langsung ke tumornya.

Senter operasi mengarah ke arah hati, tempat dimana tumor itu berada.

"Kita akan mulai melakukan pengangkatan tumor," ujar Violete.

Violete melakukan serangkaian proses lalu mulai mengangkat tumor itu. Tumor ini sudah hampir stadium akhir, jadi ia harus ekstra hati-hati. Jika tak ekstra hati-hati, maka pasien ini bisa meninggal.

Mitchell langsung mengelap keringat Violete saat wanita itu selesai mengangkat tumornya.

"Kita akan mulai menutupnya."

Violete mulai mengangkat penahan itu dan mengeluarkan alat-alat operasi dari perut pasien itu.

"Benang dan jarum."

Mitchell memberikannya pada Violete yang langsung di ambilnya. Violete mulai menjahit perut pasien yang ia bedah tadi.

"Operasi selesai. Dokter Mitchell, kau bisa membereskan semuanya kan?"

"Ya Dokter Violete."

Violete keluar dari ruang operasi lalu mengambil pakaiannya di loker dan keluar dari ruang steril, ia membuang masker, sarung tangan, serta penutup kepalanya di tempat sampah yang khusus.

"VIO!!"

Violete membalikan badannya dan matanya menangkap Christian sedang berlari menghampirinya.

"Bagaimana bisa kau disini?" Tanya Violete.

"Kebetulan, ada hal yang harus ku lakukan. Kau sendiri? Kenapa jam 2 pagi sudah ada di rumah sakit?"

"Ada pasienku yang kolaps."

Christian menganggukan kepalanya mengerti. Sebenarnya ia tahu mengapa Violete ke rumah sakit sepagi ini. Bertanya hanyalah basa-basi saja supaya Violete tidak curiga dan marah lagi.

"Mengapa kau tidak istirahat saja di ruanganmu? Aku yakin kau pasti kelelahan."

Violete mencari kunci ruangannya di dalam tas dan ternyata ia tidak membawanya.

"Aku tidak membawa kunci ruanganku."

"Kalau begitu istirahatlah di ruanganku. Tenang saja, aku takkan melakukan apapun padamu."

Violete menoleh ke arah Christian yang tengah menatap matanya saat ini.

"Christian, mau minum cokelat panas denganku?"

*****

Tau kan cast yang aku tetapin di Dominant And Submissive? Lupain aja ya, aku ga make cast lagi. Jadi kalian bisa berimajinasi gimana Violete dan pemeran lainnya. Eh tapi kalo Alex ga bisa ya. Dia ucul banget soalnya😂.

Instagram roleplayer: @violelete, @alexandermaldiev, @fthyasb_rp, @kepinahh
Instagram: rrsekarum
Line: @rlm0617k (pake @)

Maaf baru update, aku baru di hotspot-in soalnya😂 maklum, miris kuota wkwkwk.

Vommentnyaaa jangan lupaaa!!💞

Hello ChristianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang