Happy reading!
Budayakan vote sebelum membaca!💞
15++ aja lah ratenya buat part ini.
Astaga! Mengapa otaknya yang kini berpikiran kotor?
*****
Author pov
Violete duduk kembali di kursinya dan kini ia yang memijat keningnya.
Apa-apaan tadi itu?
Kenapa ia punya pemikiran seperti itu?
Sepertinya pengaruh seorang Christian sangat besar padanya. Seperti tarikan magnet.
"Kau kenapa?"
Violete hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab Christian.
"Kau yakin?"
Violete mengangguk.
Christian tau yang Violete ucapkan adalah bohong. Sepertinya Violete sakit. Tapi apakah sakit Christian bisa tertular?
"Kau mau cokelat panas lagi?" Tanya Christian lagi. Violete kembali mengangguk.
Christian berjalan menuju mejanya lalu menelpon office boy yang berjaga di malam hari untuk membelikannya cokelat panas di cafe depan rumah sakit.
Christian kembali duduk di samping Violete dan memijat kening Violete menggantikan jari-jari cantik Violete.
"Sudahlah Christian. Aku tak apa."
"Kau tidak baik-baik saja. Katakan ada apa denganmu?"
Ingin rasanya Violete berteriak, 'AKU TAK APA. AKU HANYA INGIN MERASAKAN KEMBALI BIBIRMU!' Tapi ia pasti akan di tertawakan Christian lalu pria itu menciumnya.
Tidak percaya? Mau di buktikan?
"Kau tau kan aku tak suka pembohong?"
"AKU TAK APA. AKU HANYA INGIN MERASAKAN KEMBALI BIBIRMU!"
Dannnn.
Christian tertawa. Tertawa dengan sangat geli hingga membuat Violete ikut tertawa hanya karena mendengar tawanya.
"Seharusnya kau cium saja aku. Aku tak akan keberatan."
Lalu Christian mempertipis jarak mereka berdua dan mencium bibir Violete.
Benar kan dugaan tadi?
Christian memegang kedua pipi Violete dan memperdalam ciuman mereka.
Violete memejamkan matanya dan membalas ciumannya Christian. Ia lalu mengalungkan tangannya ke leher Christian dan melumat bibir Christian.
Christian menggigit kecil bibir Violete dan melumatnya lalu membelit lidah Violete dengan lidahnya.
Violete ikut membelit lidah Christian. Mereka saling bertukar saliva dan mencium dengan penuh rasa rindu.
Christian mengalungkan kaki Violete di pinggangnya dan mendorong perempuan itu berbaring lalu ia menindihnya masih sambil menciumnya.
Violete meremas pelan rambut Christian sambil terus menciuminya.
Christian dengan lihai mengecupi bibir Violete hingga perempuan itu kewalahan.
Christian melepaskan ciuman itu membuat mereka berdua mengambil nafas sebanyak-banyaknya.
Christian mengecup bibir Violete sekilas lalu bangkit menuju ke kamar mandi di ruangannya.
Itu batas kerasnya. Ia tak boleh melewatinya sebelum mereka berdua lanjut ke jenjang yang lebih serius.
Dan saat ini, Christian akan mandi air dingin dan membutuhkan sebatang sabun mandi untuk kebutuhannya itu.
Violete buru-buru merapihkan penampilannya sampai tak terlihat bahwa ia habis melakukan hal yang iya-iya.
Jarinya menyentuh bibir bawahnya lalu terkekeh sendiri. Ia ingin berteriak senang rasanya.
Tunggu!
Kenapa ini?
Ada apa dengannya?
Mengapa ia bertingkah seperti abg labil yang baru merasakan jatuh cinta?
Violete menggelengkan kepalanya sendiri berusaha untuk mengenyahkan gambaran-gambaran tadi.
Violete mendengar suara air mengalir. Tiba-tiba ia kembali tersenyum.
Christian mandi air dingin dan menahan hasratnya yang tinggi demi dirinya?
Sungguh tak dapat di percaya!
Karena itu manis sekali menurut Violete.
Tok tok tok.
Suara ketukan yang menghilangkan bayang-bayang tentang itu semua.
Violete segera bangkit dan memastikan bahwa penampilannya sudah rapi lalu membuka pintu ruangan Christian.
"Maaf Nyonya, saya hanya membawakan pesanan Mr. Grey," ujar office boy itu takut-takut.
"Tak apa. Tak usah takut begitu."
Violete mengambil dua cokelat panas itu dan menaruhnya di meja lalu memberikan beberapa lembar uang berwarna biru untuk office boy itu. Pria itu mengucapkan terima kasib dan undur diri membuat Violete menutup pintu ruangan Christian kembali.
"Cokelat panasnya sudah datang?"
"HOLYSHIT!!"
*****
Instagram roleplayer: @violelete, @alexandermaldiev, @fthyasb_rp, @kepinahh
Instagram: rrsekarum
Line: @rlm0617k (pake @)Vommentnya say!💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Christian
RomanceSequel Dominant And Submissive ----- Bertemu lagi dengan masa lalunya? Mungkin banyak yang biasa saja. Namun, bagaimana dengan Violete? Seorang dokter yang sangat berprestasi. Ia bertemu kembali dengan masa lalunya. Pria yang menjadi ayah dari anakn...