3.

9.1K 436 10
                                    

Author pov

Christian tertawa saat Violete masih merajuk padanya sampai ia pulang dari rumah sakit.

Terhitung sudah 10 jam sejak jam 9 pagi tadi.

Christian memegang pergelangan tangan Violete membuat wanita itu berhenti.

"Oh ayolah Violete. Jangan marah begitu, kau kan tahu bagaimana diriku."

Violete melepaskan tangan Christian di tangannya dan berbalik menatap Christian dengan wajah datarnya sambil bersidekap.

"Aku SANGAT mengenalmu. Maka dari itu aku marah. Kau itu mesum! Di otakmu hanya ada sex, sex dan sex. Hanya itu saja yang kau pikirkan!"

"Aku memikirkan hal lainnya."

"Contohnya?"

"Memikirkan bagaimana hari-hariku dengan kau di sampingku. Bukan sebagai asisten, melainkan sebagai pendamping hidupku hingga maut memisahkan kita."

"Kau! Arrghhh!! Sudahlah aku mau pulang saja."

Wajah Violete terlihat memerah. Karena marah dan malu. Para pegawai di sana hanya tersenyum bahagia melihat tingkah mereka berdua.

Mereka bagaikan kucing dan tikus. Tak pernah akur. Yang satu selalu menggoda dan yang satu tak suka di goda.

Violete kembali berjalan menuju lift yang langsung mengarah ke basement rumah sakit, tempat para staff rumah sakit memarkirkan kendaraan mereka.

Violete berdiri di depan lift, menunggu pintu lift itu terbuka.

Christian bersandar di pintu lift sambil bersidekap dan menatap Violete.

"Apa lagi yang kau inginkan! Kenapa kau mengikutiku sih ?!!"

Christian menggelengkan kepalanya dan memasang wajah serius.

"Aku juga ingin pulang, Violete. Kau pikir aku akan menginap disini? Makanya turunkan dulu rasa percaya dirimu itu."

Wajah Violete memerah saat mendengar suara tertawa orang banyak. Baik dari pasien maupun staff yang sedang berada di lobby.

Astaga. Ia sangat malu!

Tinggg.

Pintu lift terbuka dan Violete langsung masuk ke dalam lift itu tanpa memperdulikan tata krama bahwa ia harus mendahulukan yang ingin keluar.

Orang-orang di lift keluar dan Christian masuk ke dalam lift. Pintu lift tertutup dan kini hanya ada Christian dan Violete.

"Semalu itu dirimu Ms. Maldiev?"

"Kau pikir saja sendiri."

Christian terkekeh.

"Ternyata kau masih sama seperti dulu jika sedang marah. Menggemaskan."

"Memangnya kau pikir aku ini anjing?"

"Tidak, kau masa depanku."

Tinggg.

Lift terbuka. Violete keluar dari lift dan dan menghiraukan Christian yang kembali membujuknya agar tak marah.

Christian berlari dan memeluk pinggang Violete dari belakang dan kembali mengucapkan kata-kata untuk membujuknya agar tak merajuk lagi.

"Ayolah maafkan aku."

Violete menghela nafasnya, ia harus sabar menghadapi manusia yang satu ini.

"Baiklah aku maafkan. Sekarang lepaskan aku."

Violete melepaskan tangan Christian dari pinggangnya dan segera masuk ke mobilnya lalu menyalakan mobilnya dan berkendara menuju rumahnya.

Christian menatap mobil Violete yang menjauh dengan tersenyum kecil.

Hello ChristianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang