Khaerine yang melihat Vander seorang diri menunggunya didepan pintu kamar mandi membuat dirinya terkejut entah sudah keberapa kalinya dalam hari ini.
Xander yang menyuruh Vander untuk menjaga Khaerine sekaligus membantu Khaerine saat menaiki tangga nanti mengingat kakinya saat ini sedang sakit. Itu hanya tipu siasat yang Xander buat dengan alasan nanti mereka tidak kedapatan bangku lagi karena mengingat ibadah akan segera dimulai. Padahal ia sudah mengirim pesan kepada Dave untuk mencari tempat jikalau mereka terlambat.
"Apa lo??" kata Khaerine dengan tatapan kesal.
"Apaan sih.. Sini gue bantuin"
"Nggak perlu" baru lima langkah saja Khaerine hampir saja terjatuh hanya karena batu kerikil kecil dan tepat saat itu juga dengan cepat Vander menangkap Khaerine dari samping.
"Gue bilang juga apa."
Saat ini Khaerine tidak merasakan sakit di kakinya tetapi merasakan bunyi jantungnya yang berjoget ria didalamnya. Dan secepat mungkin Khaerine kembali menormalkan dirinya.
Mereka berjalan menaiki anak tangga dan masuk kedalam melalui pintu besar itu dengan sebuah lonceng besar diatasnya.
:::
"Khae... Gimana Gimana?? " tanya Celine mendekati saat Khaerine meletakkan tasnya di bangku miliknya.
"apanya yang gimana?" tanya Khaerine sebaliknya
"itu loh kabar hubungan lo sama Vander" jawab Celine menjelaskan maksud tujuan topik mereka hari ini.
"Males gue nya. Tiap dekat dia bikin gue emosi mulu."
"Sans aja dulu, nggak usah cepat-cepat gitu" kata Eylin
"Sumpah deket tuh anak bikin gue merasa cepet tua" keluh Khaerine. Dia sudah lelah dengan usahanya yang selama beberapa hari ini tidak ada kemajuan. Yang ada mereka berdua selalu berkelahi tiada henti bahkan setiap hari ketika bertemu.
"Sabar ae. Ntar kita susun rencana yang lain. Tuh sebangku lo udah datang, kita balik dulu" ucap Eylin berlalu pergi bersama Celine menuju bangku masing-masing.
Sesampainya Vander didalam kelas dan mendudukkan dirinya diatas bangku tanpa ia sadar ia selalu melihat kearah Khaerine, dan tatapan itu langsung saja tertangkap oleh Khaerine dengan indra penglihatannya.
"Apa lo lihat-lihat gue! " kata Khaerine tidak suka. Karena semalam ia masih marah terhadap cowo yang duduk di samping kirinya ini.
Peristiwa itu bermula saat Khaerine, Xander dan sahabat kakaknya makan malam di sebuah restoran sepulang dari gereja. Saat itu Vander ingin mengambil minuman yang ia pesan setelah menunggu lama.
Vander berjalan kembali menuju ke meja tempat mereka duduk. Dia berjalan dengan tatapan mata pada ponsel tanpa melihat kedepan.
Vander tersandung ketika Dave ingin menghadap kesamping kanannya dan meluruskan kakinya yang pegal tanpa ia sadari Vander sudah berjalan dari arah belakangnya membawa minuman.
Minuman itu jatuh mengenai gaun yang Khaerine pakai malam itu. Bukannya meminta maaf Vander menyalahkan Khaerine yang duduk didepan Dave.
Khaerine bersikeras Vander harus meminta maaf padanya. Namun, mereka sama-sama keras kepala tidak ada yang ingin mengalah.
Dan hal itu yang membuat Khaerine masih marah pada Vander.
"Yang lihat lo juga siapa. Geer banget lo kalau gue lihatin. Cantik juga nggak tapi ceroboh iya!" kata Vander menghindar walaupun ia tahu bahwa tadi dia memang benar menatap Khaerine.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Let U Go Even If I Die
Genç KurguHighest rank : [#175 in Teenfiction 27. 03.17 ] Gue taruhan buat lo jatuh hati sama gue, tapi disaat lo jatuh dalam perangkap gue, ntah kenapa gue juga jatuh hati sama lo . -Khaerine Irene Kennedy- #16 in distance #83 in t...