Hari ini Elia,Surya,Rika dan Hafiz akan mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Ahmad selaku guru pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Walaupun masih dua minggu lagi, mereka tidak ingin tugas tersebut dikerjakan secara mendadak karena mereka juga memiliki tugas kelompok yang jauh lebih membutuhkan waktu lama untuk mengerjakannya.
***
Di Sekolah"El nanti kita jadi kan?" Tanya Rika.
"Hmm... jadi ngapain ya?"Jawab Elia
"Dih dia lupa,dasar nenek-nenek," ledek Rika.
"Eh anjir sembarangan aja kalau ngomong," kesal Elia.
"Dih gua mah gak buang sampah sembarang ya,"
"Iyain biar cepet," Elia malas dengan sikap Rika yang satu ini selalu saja menggodanya, kalau Elia belum kesal, Rika akan tetap menggangu.
"Eh iya iya maap tadi becanda, jangan marah ya, nanti gua diomelin Surya lagi."
"Dih napa lagi nih bocah, udah sekarang back to topic aja."
"Nanti kita jadi kerja kelompok dirumah lo kan?"
"Oh bilang napa kan gua lupa, jadi kok jadi."
"Oksip babe."
"Jijik Rik jijik, gua masih suka cowo."
"Eh iya ya kan lo lagi pdkt ama Surya," ucap Rika sembari tertawa menggoda.
***
Di kantinElia dan Rika datang disaat kantin sudah penuh, karena mereka harus membereskan buku mereka terlebih dahulu. Sekarang mereka bingung hendak duduk dimana, karena tidak ada lagi meja yang kosong.
"El, El gua ada ide,"sambil menarik tangan Elia tanpa menunggu jawaban dari Elia.
"Eh...mau kemana sih?" Tanya Elia karena dia tidak tahu akan dibawa kemana oleh Rika.
"Udah ikut dulu aja, nanti kita bakal dapet tempat duduk yang buat lo nyaman kok."
"Eh anjir gua dibikin kepo ama nih kunyuk," kesal Elia.
Tiba-tiba mereka berdua berjalan ke arah meja Surya dan Hafiz.
"Eh Surya gua boleh duduk sini ga?" Tanya Rika tanpa basa-basi.
"Eh anjir kok lo gak bilang gua sih Rik?" Jawab Elia yang tidak terima dengan pertanyaan Rika terhadap Surya barusan.
"Udah elah bawel banget lo, yang penting kan duduk."
Elia hanya diam karena malas memperpanjang masalah.
"Jadi gimana Surya, boleh ga gua sama Elia duduk disini?"
Surya menengok ke arah Hafiz, Hafiz yang merasa ditanya Surya walaupun hanya dengan gerak badan menjawab dengan anggukkan.
"Hmm.. yaudah boleh."
"Uhh makasih ya Sur, Surya emang baik deh," puji Rika.
Terdapat sisa dua kursi di meja tersebut yang satu disebelah Surya dan yang satu disebelah Hafiz.
Tanpa mengatakan apapun, Rika langsung duduk dikursi sebelah hafiz. Dan mau tidak mau Elia duduk dikursi sebelah Surya.
"Eh lo berdua udah pada pesen belum?" Tanya Rika.
"Belum baru mau pesen," jawab Surya.
"Yaudah Surya lo mau pesen apa?" Tanya Rika lagi.
"Bakso sama es teh aja," jawab Surya.
"Kalau lo El? Samain aja ya? Biar gampang?" Ucap Rika kepada Elia.
"Hmm... yaudah deh gapapa," ucap Elia.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED.
Teen FictionJatuh cinta? Perasaan yang membuat kita merasakan senang tiada tara sekaligus merasakan sakit yang mendalam dalam satu waktu. Begitulah yang dirasakan Elia ketika ia berada di dekat seorang cowok setia seperti Surya. Namun, rasanya seakan hilang ke...