Hari ini semua tambah kacau tambah ruwet dan semakin membuat Elia pusing. Surya semakin berubah, semakin pendiam, semakin cuek dan semakin tidak peduli. Dan yang semakin parah Surya tidak tersenyum sedikit pun saat Elia menghampirinya.
Di depan kelas 7.1
Elia sedang jalan menuju kedepan kelas karena sebentar lagi bel masuk akan segera dibunyikan, tetapi tanpa sengaja ia juga melihat Surya berdiri di depan kelas, ia pun menghampirinya.
"Hai Sur, "ucap Elia dengan senyum dengan harapan Surya akan membalas senyumnya.
Tetapi alih-alih membalas senyum Elia, Surya malah diam seribu bahasa lalu meninggalkan Elia sendiri dengan perasaan kecewa.
Setelah melihat sikap Surya seperti itu Elia masuk ke kelas dengan wajah datar lalu duduk ditempatnya. Rika yang melihat itupun merasa heran dan menanyakannya perihal wajahnya yang datar itu terhadap Elia.
"El, ini masih pagi, tapi kenapa muka lu datar gitu? Cerita aja siapa tau gua bisa bantu," kata Rika kepada Elia.
"Hmmm, Surya gua sapa diem aja Rik, malah dia ninggalin gua tanpa bales sapaan dan senyum gua ke dia, padahal gua ngarep banget dia bales, senyum gua dibales aja tuh gua udah seneng banget tapi kenyataannya gua kecewa, " balas Elia dengan senyuman yang dipaksakan.
" Sabar ya El, mungkin Surya masih pengen sendiri," kata Rika sambil menepuk pundak Elia.
Tak berselang lama bel pun dibunyikan yang tandanya pelajaran akan segera dimulai.
Setelah selesai pelajaran matematika dan ipa akhirnya bel istirahat pun tiba. Dan selama pelajaran pun Elia tidak bisa sepenuhnya fokus terhadap pelajaran yang diberikan, diotak nya hanya ada pertanyaan yang ia pun tak tau apa jawabannya yaitu pertanyaan " kenapa Surya berubah?," Elia pun hanya bisa berdoa semoga ia bisa segera menemukan jawabannya.
Melihat Elia yang murung daritadi, Rika berniat untuk menanyakannya tetapi ia tidak mau terlalu memaksa Elia untuk selalu cerita terhadap dirinya, karena ia tau tak semua masalah bisa diceritakan.
Dengan hati-hati Rika bertanya kepada Elia yang sedang murung itu.
"El, mau ke kantin gak? Gua mau ke kantin nih?, " tanya Rika terhadap Elia.
" Gak, Makasih Rik, gua dikelas aja, " jawab Elia dengan singkat.
" oh ok, kalau ada apa-apa cerita ya, " balas Rika.
Rika pun bergegas ke kantin untuk menemui Hafidz dan menceritakan keadaan Elia dan membiarkan Elia sendiri dengan harapan Elia bisa kembali ceria seperti dulu.
" Sur keknya setelah gua pikir - pikir ini salah gua, salah gua telat sadar tentang perasaan gua ke lu, gua ngerasa seru deket lu, tapi kenapa disaat lu deketin gua, gua malah cuek, gua terlalu bodoh buat paham tentang ini semua Sur, maafin gua," ucap Elia didalam hati sambil meneteskan air mata.
Di tempat lain, Surya paham sekarang kenapa ia berubah dan ia pun sudah mengambil keputusan untuk perubahan ini bahwa masalah ini harus dihadapi bukan dihindari.
Maaf ya kalau aku baru update, soalnya aku baru selesai un:)
Makasih banyak buat yang masih baca cerita absurd ini :)
Berhubungan besok puasa aku minta maaf ya sebesar - besarnya ya.
Dan selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya 💞💞💞
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED.
Fiksi RemajaJatuh cinta? Perasaan yang membuat kita merasakan senang tiada tara sekaligus merasakan sakit yang mendalam dalam satu waktu. Begitulah yang dirasakan Elia ketika ia berada di dekat seorang cowok setia seperti Surya. Namun, rasanya seakan hilang ke...