Chapter 3

157 20 6
                                    

Flashback~~~
.

.

.

T

aehyung POV
Yeoja itu.
Yeoja yang berjalan dibelakang ssaem pagi ini.
Yeoja yang menundukkan wajahnya.

Ia terlihat menarik.

Rambutnya jatuh terjuntai bak dua tirai hitam di kedua sisi wajahnya.
Sementara bola matanya yang gelap mengintai dari baliknya, seperti binatang di hutan yang mengintai dari semak belukar.

Sekali lagi, ia menarik.




"Perkenalkan dirimu, nak", ssaem tersenyum manis mempersilakan yeoja itu bicara.

Hening.

Yeoja itu hanya diam.
Hanya matanya yang memandang seisi kelas.

Beberapa detik terasa sepi. Aku mulai bosan memandangnya, jadi aku mulai berkutat dengan ponsel. Melanjutkan game yang ter-pause.

"Hem..", tiba-tiba yeoja itu menghembuskan napas kasar. Membuatku kembali menatapnya.

"Annyeonghaseyo, Choi Tae-ra imnida. Semoga aku bisa berteman dengan kalian semua..", kini mulutnya tersenyum. Malu-malu.

Setelah mengatakan itu kepalanya kembali menunduk.

Ia terlihat sangat pemalu.

"Ne, arraseo. Mulai sekarang kau adalah murid disini, kau harus menaati peraturan dan tata tertib..

"Sebaiknya kau duduk di bangku kosong itu. Pelajaran akan dimulai,". Ssaem mengakhiri acara perkenalan membosankan itu.

Ia berjalan pelan kearahku, beberapa siswa menyapanya. Dan ia hanya tersenyum tanpa menjawabnya.

Suara kursi ditarik mengejutkanku. Aku menoleh dan mendapati Tae-ra sedang duduk perlahan disebelahku.

"K-kau? Apa yang kau lakukan disini?"

Sungguh, aku lebih senang duduk sendirian.

"Ne?"

"Apa tidak ada bangku lain?", aku berusaha mengusirnya. Halus

"Ssaem menyuruhku duduk disini. Apa bangku ini kosong?".

Kini aku bisa lebih jelas melihat wajahnya; sepasang mata indah dengan alis tebal, serta hidung yang mungil.

"Apa bangku ini kosong?"

Yak! Kenapa aku jadi salah fokus!

"N..ne. Bangku itu kosong, duduk saja disana". Aku mengalah.

Ia tersenyum sambil memalingkan muka.


















Deg! Deg! Deg!
Apa aku menyukainya?



















Tidak mungkin.

Tae-ra POV
Sepasang mata itu langsung membiusku saat aku baru saja melangkah masuk kelas.

Seketika kata-kata perkenalan yang sudah kusiapkan tadi malam, menguap begitu saja.

Aku kehilangan kata-kata bahkan hanya dengan tatapan matanya.

STIGMA [Kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang