Chapter 4

94 16 9
                                    

Annyeongggg~~~
I'm back((: mian, long time hiatus:3
Lagi asyique lebaran, ehe

1,4+k words:))

Taera POV

Aku bukan lagi murid baru disini. Sudah setengah semester, duduk sebangku dengan namja berwajah malaikat.

Ah, namanya Kim Taehyung.

Kemarin saat ssaem mengabsen kami satu persatu, ia mengangkat tangannya dan sebuah ranting kering teracung. Entah mengapa ia membawa ranting itu.

Semua mata menatap ranting pohon itu, tertawa. Kemudian, hening.

Suara tawa kembali senyap. Tentu saja karena tatapan seorang Kim Taehyung yang.. menurutku biasa saja. Tapi mereka semua langsung terdiam.

Entahlah..

Dan mulai pelajaran pertama sampai istirahat pertama, ia tak pernah mengalihkan pandangan dari ranting kering itu. Taehyung terus saja menatap benda mati itu dalam diam.

Penasaran?

Tentu saja!

Jadi saat ia keluar kelas – jam istirahat – aku mengambil ranting itu dan menyembunyikannya didalam tas coklatku. Aku akan mencari tau apa yang sedang ia amati seserius itu.

---

Keesokan harinya, aku masih dengan kebingungan tentang ranting kurus kering itu. Pasalnya, ranting itu terlihat sama seperti ranting-ranting lainnya. Bentuknya menyerupai huruf "V".

Apa hubungannya dengan Taehyung?

Aku berpikir keras semalaman, sampai-sampai tugas ssaem belum kuselesaikan. Ne, aku datang pagi-pagi sekali hanya untuk mengerjakan tugas ini.

Dan aku terkejut mendapati teman sebangkuku – you know who – sudah duduk manis dibangkunya.

"Tae-taehyung?", Suaraku terdengar seperti cicitan.

Semoga ia tak melihatku membuang ranting itu.

"hem..", ia hanya melirikku. Sepertinya ia tak melihatnya, syukurlah!

"Kalau kau ingin tetap duduk disini," ucapannya tergantung. Dan aku menunggu.

"Bawa kemari apa yang kau curi lalu kau buang tadi"

Tatapan itu lagi! Ia menatapku dengan mata elangnya. Dan itu membuatku terdiam beribu bahasa.

"Jangan hanya menatapku. Lakukan apa yang kusuruh", kini ia menaikkan kakinya diatas meja.

"Ne, arraseo", aku berjalan keluar kelas kemudian mengambil ranting itu kembali.

Ranting sialan! Sebaiknya kupatahkan saja tadi!

"Bawa kemari seperti saat kau mengambilnya. Utuh." Aigo! Apa ia membaca pikiranku?

Aku meletakkan ranting itu dimejanya.







TAAKK!!

"APA YANG KAU LAKUKAN, EOH?", pekikku.

"Mwo?". Innocent.

"Ke-kenapa kau patahkan ranting itu? Tadi kau menyuruhku mengambilny-

"Berisik sekali,

"Duduklah"


Oke, namja ini memang tampan, kelewat tampan malah. Tapi, ia juga aneh kelewat aneh malah.

Aku duduk dengan perasaan campur aduk. Apa aku benar-benar jatuh hati pada namja ini? Aku memang terpesona saat pertama kali melihatnya. Kemudian semakin lama rasa itu semakin menjadi-jadi. Aku semakin penasaran dengan kehidupannya. Dan sialnya, saat aku mengetahui lebih dalam tentang hidupnya.. aku menyadari bahwa ia sangat aneh.













STIGMA [Kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang