.
.
.
.
"Bi ini yang dimasukin apa dulu" kata adel yang kewalahan dengan kegiatannya
Bi maryam melihat nyonya kerepotan hanya geleng-geleng "biar saya yang kerjakan nyonya" saran bi maryam
Dengan cepat adel menggelengkan kepalanya "tidak bi, cukup ajarkan aku saja" katanya menolak
Bi maryam tersenyum "baiklah nyonya, pertama masukan bumbu-bumbu ini kedalam air panas itu , habis itu masukan sayurannya dan sudah itu masukan gula aren dan asamnya 5 sendok" kata bi marya menjelaskan cara masak sayur asam kesukaan alvin
Adel mangut-mangut "baiklah bi" kata adel dan drngan cekatan dia mengerjakan dan melakuka arahan dari bi maryam
"Awww" adel meringis karena tangannya terciprat air panas
Bi maryam dan art panik mendengar adel menringis kesakitan "ya ampun nyonya, sini nyonya disiram air agar lukaya tidak makin parah
Adel mengikuti perintahnya artnya "aww, pelan pelan bi" katanya
"Ini salepnya bi" kata artnya seraya memberikan salep ke bi maryam dan mengoleskan ke tangan adel.
Sudah 2 jam adel bergelut dengan masakan malam yang dia buat khusus untuk alvin yang kata bi maryam alvin biasanya akan makan rumah disaat malam sabtu dan senin, karena kalau malam minggu alvin biasanya kumpul dengan ketiga sahabatnya menghabiska waktu dibar kesukaannya.
"Finish" kata adel dengan mata berbinar-binar dengan hasil masakannya yang dia buatannya
Adel menata masakannya diatas meja makan dan bantu oleh artnya
Dia menatap jam dinding yang berada diruang makannya "masih ada waktu untuk mandi sebelum al datang" batin adel
Dikamar adel yang telah selesai mandi, kini tengah menatap wajahnya dicermin
"Masih cantik" pujinya menatap pantulan wajahnya dicermin dengan senyum mengembang menghiasi wajah cantiknya
Setelah puas memandangi wajahnya sendiri dia berjalan keluar dari kamarnya menuju kerumah tamu untuk menunggu suaminya pulang.
Tidak membutuhkan waktu yang lama suara mobil memasuki halaman rumah
Adel berdiri dari posisi duduknya, berjalan kearah pintu dan menyambut alvin yang sudah 2 minggu ini menjadi suaminya dan sudah menjadi kebiasaannya menunggu dan membukakkan pintu rumah untuk alvin
"Selamat malam" kata adel menyambut suaminya dengan senyum khasnya
Seperti hari-hari sebelumnya adel terus menelan pil pahit karena tetap alvin tidak menjawab ucapannya, janganka senyum menatap pun tidak
Adel tau kalau dia akan tetap menelan pil pahit tapi dia akan tetap melakukan itu karena dengan cara itu dia bisa melihat wajah alvin, cinta memang sakit , iya kan?
Adel mengikuti alvin dari belakang "mandilah aku akan menyiapkan makan malam" katanya dengan lembut
Tak ada jawaban, hanya suara decitan pintu terbuka dan Brakk , bantingan pintu yang menjawabnya
Adel terdiam karena kaget mendengar suara pintu itu, penolakan lagi dan lagi dia dapatkan dari sang suami
Hanya airmata yang bisa dia keluarkan sebagai tanda kalau dia sedih dengan sikap suaminya
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me
RomancePerjuangan seorang yang berusaha mencairkan hati seseorang yang sedingin es tapi perjuangan itu tidaklah mudah, mesti ada hal yang dikorbankan dengan besar pula, sampai saat dimana perkataan membuatnya untuk mundur dan menyerah dengan semua yang tel...