LM 17

151 4 2
                                    

- maaf menunggu lama untuk update part selanjutnya, part ini sungguh membuatku repot dan ughh lelah tapi moga hasilnya bagus ... ^_^

.

.

.

.

.

.

.

#





Waktu senja kini telah berubah menjadi gelap dimana bulan bintang akan memenuhi langit malam di negara yang mempunyai sebutan negara romantis. Langkah kaki kecil dan tangan yang dipenuhi dengan berbagai macam belanjaan ditangannya yang membuatnya agak kesulitan untuk menambah kecepatan langkah kakinya

Bunyi ketukan pada helsnya menjadi sebuah irama yang menghiasi langkahnya sampai didepan pintu apertement namun dahi darah cantik tersebut tercetak sebuah kerutan dikala mendapati pintu apertementnya terbuka

Dengan perasaan was-was ia mendorong sedikit demi sedikit pintu sampai suara yang sangat familiar terdengar begitu jelas dari dalam, ia mendengarnya dengan seksama

"tetaplah disini selama beberapa hari dan setelah itu akan ada yang menjemput kalian untuk kerumah daddy dan kamu akan mendapat ketenangan disaat bersama istrimu" sebuah suara yang adel sangat kenal walaupun ia tutup mata sekali pun

"apa daddy yakin saya akan mendapat ketenangan?" jawab sang lawan bicaranya yang tak lain suaminya

"maka cobalah untuk membuka hatimu buatnya" suara itu mulai melemah seraya menatapnya dengan penuh harapan

Sudah cukup adel mendengarnya ia tidak perlu mendengar apa jawab yang dikatakan oleh suaminya karena ia tau suaminya tidak akan mendengar kata orang lain sekalipun itu orang tuanya. Ia mendorong pintu apertementnya sehingga menimbulkan suara dan lampu didepan pintunya menyala

"astagaaa" jeritnya

Kedua pria beda generasi itu pun kaget dikala mendengar suara pintu dan jeritan adel yang muncul dengan tiba-tiba dibalik pintu sehingga pembicaraan mereka pun terpotong

Mr. Adalard berdiri dan mendekat kearah adel "lembur lagi?" ucapnya seraya mengambil kantongan dari tangan adel

"kenapa daddy dan al datang tidak mengabari aku dulu, aku bisa pulang lebih awal tadi" wajah adel kini menekuk karena ini seperti kejutan

Mr. Adalard menatap adel "apa anak daddy ini sudah mengecek ponselnya?" tanyanya

Kini wajah adel seperti kebingungan dan mengecek disaku mantel kemudian memeriksa tasnya, dengan wajah yang merasa bersalah seraya tersenyum adel mengangkat ponselnya "lowbath!" ucapnya yang mendapat tawaan kecil dari Mr. Adalard

"baiklah sebagai bentuk permintaan maaf, aku akan membuatkan makan malam yang terlezat buat kalian berdua, ok" guma adel antusias

"ok" Mr. Adalard mengangkat jarinya sebagai tanda setuju

Dilain sisi alvin yang tengah duduk diruang tamu dan menyaksikan adegan didepan matanya walaupun dari jarak jauh. Kilasan akan masa lalu dimana ia pernah diposisi itu dimana kehidupanya masih lengkap seperti dulu, disaat adiknya masih ada dan kehangatan keluarganya masih ada

"kakak alvin mommy belum pulang, perut else sudah keroncongan, makanan pun nggak ada" ngeluh anak perempuan dengan rambut warna cokelat yang dibiarkan terurai dengan setelan seragam sekolah masih melekat berteriak ke saudaranya yang lewat didepan ruang makan

Merasa terpanggil anak laki-laki dengan baju yang sudah basah akibat keringat itu menengok "oh ya coba kakak cari" ucapnya seraya memeriksa setiap isi lemari namun nihil

Look at MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang