Look at Me

LM 8

.

   

  

.

   
 

.

    
 

.

   

.

     

.

    

.

   

.

   

.

    

Bau obat-obatan begitu menyeruak dipenciuman darah cantik yang tengah berlari kearah ruang perawatan

Setelah medapatkan telvon dari petter kalau alvin masuk rumah sakit membuat adel begitu syok dan langsung menelvon sekertaris Mr. Adalard untuk memintanya diantar kembali secepatnya ke indonesia, untung pertemuan penting tersebut telah selesai namun kunjungan kerumah singgah pengidap kanker harus dibatalkan

Mata adel tertuju ke orang yang tengah tertidur dengan damai diatas tempat tidur dengan perban yang terpasang dikepalnya

Dia berjalan gontai kearah orang tersebut yang tengah tertidur dengan damai, airmata adel jatuh melihat orang yang begitu dia sayangi harus terluka seperti ini, tangannya perlahan menyentuh kepala alvin dengan lembut

“dia baik-baik saja, hanya luka kecil tapi ya perlu dijahit sedikitlah” kata orang tersebut dari belakang adel yang tak lain adalah petter yang memakai jas dokternya

Adel terus menatap wajah damai alvin disaat tertidur “kenapa ini bisa terjadi?” tanyanya

Petter menarik nafas “tadi siang regan datang kekantor alvin dengan tujuan untuk menemaninya minum tapi alvin nolak dan kamu tau sendiri gimana kerasnya alvin dan gimana perasaan orang yang lagi patah hati.....

regan mendekat kerah alvin “temani gue minum ya” katanya seraya menunjukkan botol vodkad ditangannya

“malas” jawabnya alvin seraya berjalan kerah sofa menyandarkan punggungnya

regan tidak putus asa dia melangkah mendekat kearah alvin dan duduk disampingnya “lo dengan petter sama nggak punya perasaan, gue lagi sedih vin” katanya

Alvin membuka matanya “lo sedih hanya karena perempuan, ckckck lo nggak malu dengan penis lo regan” katanya mengejek

“gue sedih lho vin kenapa lo malah ngejek gue” katanya

Dia mengusap wajahnya kasar mendengar ocehan regan yang lagi galau “perempuan diluar sana banyak kenapa mesti lo sedih hanya karena satu perempuan ninggalin lo , berikan dia uang dan kekayaan karena memang pada dasarnya perempuan hanya suka kekayaan” teriak alvin ke regan

Regan menatap alvin tajam “tidak semua perempuan butuh uang vin, lo akan tau rasanya arti kehilangan dan hubungan kalau suatu saat nanti adel ninggalin lo” kata regan marah

Alvin menatap regan balik dengan geram “jangan pernah sebut nama perempuan itu didepan gue regan dan lo tau apa mengenai perempuan apa lo lupa dengan kejadian yang gue alami HA, apa lo sudah lupa” katanya