LM 12

195 13 0
                                    

.


.


.







Suara deruh ombak yang begitu deras menghantam daratan menjadi sebuah irama yang sangat indah dipendengarnya

Semua akan tersihir disetiap para penikmatnya, tak ada keraguan, tak ada kepalsuan dan tak ada kesedihan yang tercipta dari sebuah irama itu, semuanya tercipta begitu indah

Langkah kaki di bibir pantai akan meninggalkan jejak dan disaat ombak datang jejak itu pun akan hilang, andai luka hati seperti itu tapi sayang luka akan berganti tapi tak terhapus semuanya akan meninggalkan jejak

Semilir angin pantai mampu meniupkan rambut panjang seseorang yang tengah menatap jauh, menanyakan berbagai pertanyaan yang tak pernah terjawabkan

Menjatuhkan airmata yang tak mengerti mengapa mesti ia tumpahkan, salah apa, dosa apa yang dia lakukan sehingga harus merasakan seperti ini

“andai ku mampu tengggelamkan sakit ini akan ku lakukan saat ini, cinta yang aku berikan padanya hanya luka yang aku dapatkan, aku mencintainya sangat mencintainya namun dimatanya hanya ada rasa benci, benci yang aku saja tidak tau kenapa?” katanya yang terus memeluk dirinya sendiri

Keputusasaan selalu saja menghantuinya, mengghadapi sikap sang pujaanya yang begitu dingin kepadanya

Hanya rasa cinta yang membuatnya bertahan sampai sejauh ini

Kini sang surya telah tenggelam, meninggalkan warna oranges yang begitu indah dipandang mata, sejuta harapan dia ucapkan dalam hati, mengharapkan sang surya mengabulkan harapannya

“sunsitenya indah” ucap seseorang yang berdiri tepat disampingnya

Ia membuka matanya dan mengalihkan pandangannya kearah orang yang berdiri tepat disampingnya “ya tapi itu hanya sekejab” katanya dan kembali menatap sunsite

“walaupun sekejab setidaknya ia mampu membuat siapa pun kagum kepadanya” katanya mengalihkan pandangannya kearah samping

“adakah sesuatu yang abadi?” tanya perempuan tersebut

Orang yang berdiri disampingnya mengedipkan bahunya menanggapi pertanyaan yang dia dapatkan “entahlah” jawabnya

Perempuan tersebut tersenyum kecil seraya mendengar jawaban yang dia dapatkan, pertanyaan yang memang tidak seorang pun akan memberikannya jawaban

“pasti kamu merasa bosan punya suami yang masih kerja disaat waktu liburan” katanya

Perempuan yang tak lain adalah adel, menanggapinya dengan santai “tidak, malah aku berharap bisa menemaninya kemana pun dia pergi” katanya tanpa ada keraguan

“kamu akan mati bosan kalau menunggu dia yang lagi kerja” katanya

“mati pun tak jadi masalah asalkan dia bersama ku” kata adel yang berubah serius

Pria yang berdiri disamping adel menatapnya dengan serius “jangan menakutiku del” ucapnya

“aku tidak menakuti mu tapi itu janji ku regan” kata adel yang ternyata bersama regan

Regan tersenyum mendengar janji adel yang dia utarakan padanya “tapi kalau kau sudah lelah menunggu, maka pergilah jangan buat diri mu terluka terlalu dalam” katanya seraya menatap serius balik adel

Look at MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang