03

17.4K 1K 154
                                    

Reval mengendarai mobilnya dengan ugal-ugalan, tidak peduli jika ada polisi yang melihatnya. Yang pasti di kepalanya hanya memikirkan seseorang sekarang.

Bella.

Jantung Reval berdetak kencang, bohong jika ia tidak khawatir dengan Bella. Ia harus memastikan jika Bella baik-baik saja, atau ia akan merasa cemas. Syukur jalanan sedang tidak macet.

Saat sampai di depan gerbang SMA Citra Bangsa, Reval memencet klakson berkali-kali dengan tidak sabaran. Setelah di buka gerbang oleh satpam Reval kemudian memasukkan mobilnya dan memarkirkannya dengan asal. Kemudian ia keluar dari mobil dan berlari ke arah UKS yang sudah ia ketahui letaknya dimana.

Tetapi saat masuk ke UKS, dia tidak menemukan Bella maupun temannya tadi, tapi malah mendapati beberapa siswi dan guru memegang seorang siswi yang sedang kesurupan. Reval sempat mengintip untuk melihat wajah siswi kesurupan itu, barangkali itu Bella, kan, siapa tahu. Dan syukur itu bukanlah Bella. Pertanyaannya adalah, Bella di mana sekarang?

Kantin, pikirnya.

"BELLA?!" Teriak Reval begitu sampai di kantin membuat semua perhatian teralih padanya.

Sebenarnya suasana kantin sedang sangat sepi, karena jam belajar masih berlangsung. Cuma siswa yang bolos dan penjual di kantin yang ada. Okay, sekarang Reval yakin kalau Bella tidak ada di kantin.

Melihat ada lima siswa bolos yang duduk di pojokan kantin, ia menghampiri mereka.

"Kalian tahu yang namanya Bella? Yang jadi protokol di upacara tadi?" Tanya Reval begitu sampai di hadapan mereka.

"Bella? Lo kenal?" Tanya seorang siswa pada temannya.

Temannya yang ditanya pun mengangguk, "Heum, sekelas sama gue."

"Saya mau kasih tahu bapak, tapi..." lanjut siswa tadi dan menggantungkan ucapannya.

"Tapi apa? Cepetan kek, saya gak bisa lama!"

"Bapak bayarin kita dulu." Lanjut siswa tadi.

Reval menghela nafasnya pelan, kemudian mengeluarkan dompetnya dari kanton celananya. Ia mengeluarkan lima lembar uang berwarna merah dan menaruhnya ke meja. Membuat kelima siswa itu menganga dengan mulut terbuka.

"Kelasnya yang mana?" Tanya Reval langsung.

"Lantai tiga, setelah naik tangga belok kanan, kelasnya tepat di samping tangga." Jelas siswa itu.

Tanpa mengatakan apa-apa, bahkan tanpa mengucap terimakasih Reval berlari meninggalkan lima siswa bolos itu. Lagian untuk apa ia berterima kasih, toh dia juga mengeluarkan uang untuk mereka.

Setelah menaiki tangga ia segera berbelok ke kanan dan menendang pintu kelas yang tertutup itu. Kelakuannya berhasil membuat seisi kelas terkejut dan jangan lupakan pintu yang tidak berdosa itu mejadi rusak.

"BELLA MANA BELLA?!"

Ia meliat siswi yang berada di kelas itu satu persatu, dan akhirnya ia menemukan Bella yang menatap bingung ke arahnya. Ia tidak memperdulikan tatapan Bella itu, ia langsung menghampiri Bella dan memegang kedua pundak perempuan itu.

"Kamu kok balik kelas? Kenapa gak di UKS aja? Kan saya jadi panik nyariin kamu."

Bella tidak menjawab, ia malah bingung dengan keadaan seperti ini. Ia bertanya-tanya, kenapa Reval mencemaskannya padahal Bella bukan siapa-siapanya Reval. Ia melirik ke sekitar bangku tempat ia duduk, beberapa siswi terlihat berbisik dan menatap tidak suka padanya.

Menyadari Bella tidak menjawab, Reval kembali bersuara. "Kamu masih pusing? Tadi pagi kamu gak sarapan, ya? Udah makan ke kantin tadi, kan? Kamu mau saya beliin makan?"

[IYM] You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang