19

5.3K 228 50
                                    

Vote dulu kuy :")

--

Bella menatap wajah damai Reval yang sedang terlelap di sebelahnya. Setelah kejadian di sekolah tadi, Reval menarik Bella ke mobil kemudian langsung membawa Bella ke apartmentnya. Reval hampir melakukannya, jika tidak karena Bella menangis, mungkin... ya kalian tahu apa yang terjadi. Bahkan Reval sudah membuat pakaian bagian atas Bella tergeletak di lantai. Ujung-ujungnya, Reval tidak tega melihat Bella menangis, kemudian ia menenangkan Bella walaupun dirinya sendiri masih ingin mengamuk, lalu ia membisikkan kata cinta hingga kemudian terlelap. Mungkin dia lelah.

Bella merasa ia harus hati-hati dengan apa yang dilakukannya. Ia harus menjaga diri agar Reval tidak mengamuk dan mahkotanya menjadi ancaman. Sifat posesif dan protektif Reval memang menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat Bella mencintai lelaki yang terpaut usia 10 tahun dengannya itu.

Poin penting lainnya adalah, Davin. Bella dapat merasakan betapa besarnya lelaki itu menyukainya. Dan di sini, Davin lah yang menjadi masalahnya. Bella tidak boleh membiarkan Davin mendekatinya lagi di sekolah. Rencana A, Bella akan berterus terang kepada Davin. Bella akan mengatakan jika, ia tidak menyukai Davin dan meminta Davin mencari perempuan yang lebih baik darinya. Rencana B, menjaga jarak, menghindar, bahkan menghilang dari hadapan Davin.

"Sayang?" Bella menoleh mendapati Reval yang telah bangun.

"Antar aku pulang, ya?"

"Nginep aja di sini. Kita habiskan malam yang hangat bersama-sama." Ucap Reval dengan wajah mesumnya.

"Mulai deh mesumnya." Bella mencubit pelan pinggang Reval yang tidak tertutupi baju.

"Kamu nakal, ya. Punya kamu bangun nih, kamu harus tanggung jawab loh." Reval tak mau kalah.

"Ihhh." Bella pun menghadiahi Reval dengan cubitan yang bertubi-tubi.

"Iya, iya, cukup dong. Atau cubit aja pake bibir kamu, nih." Reval menyibakkan selimutnya hingga ke bawah kaki.

"Ih, Om pake baju gih." Geram Bella yang mulai tergoda dengan badan berotot Reval.

"Engga, ah. Biar kita samaan."

"Hah?" Bella menatap Reval dengan raut bingung. Hingga sesuatu menyadarinya. Ia belum pakai baju.

---

Seperti halnya Bella, Davin juga memikirkan beberapa rencana. Rencana untuk memiliki Bella, tentu saja.

Sejauh ini, ia telah memikirkan beberapa rencana yang harus dilakukan. Jika semua rencana itu gagal, maka ia juga menyiapkan rencana cadangan. Yaitu meniduri Bella. Tentu saja ia akan dengan terpaksa melakukan itu jika tidak ada cara lain.

Davin tidak mau munafik, ia sering diam-diam melihat badan Bella. Bahkan ia sering berfantasi liar dengan membayangkan gadis itu melakukan sesuatu yang sensual. Gila memang.

Tetapi, ia mencintai Bella. Ia tidak mau merusak Bella. Maka dari itu rencana tadi adalah rencana yang paling tidak ingin dilakukannya.

Memikirkan gadisnya, membuat Davin panas. Ia pun beranjak, berjalan sambil membuka seluruh pakainnya. Berniat membasuh badannya dengan air dingin.

---

Hehe :')

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[IYM] You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang