17

10.5K 598 48
                                    

NB: Chapter 17 gak jadi gue bagi menjadi dua. Awalnya kan tadi gue niatnya mau buat 17A sama 17B biar updatenya cepet. Tapi ga jadi deh :")

Btw maaf updatenya lama 😩
Sebenarnya chapter ini udah gue ketik tapi ga sengaja kehapus, makanya gue gak mood ngetik lagi. Tapi demi kalian yang nungguin gue lanjut deh 😘

Vote dulu yang :*

WARNING: typo(s)

---

"Om, apa gak terlalu berlebihan ya?"

"Berlebihan apanya?" Tanya Reval kemudian menatap Bella sekilas.

"Pesta pertunangan kita. Apa gak terlalu berlebihan? Om mau pestanya besar-besaran ya?" Tanya Bella lagi.

"Pestanya simpel kok, kamu gak usah khawatirin itu karena semuanya sudah menjadi urusan aku." Ucap Reval kemudian melepas tangan kirinya dari setir mobil untuk mengelus puncak rambut gadisnya.

"Tapi apa gaun tadi itu gak terlalu mewah untuk aku. Pasti mahal kan, Om?"

Reval memindahkan tangannya ke paha Bella yang terbuka kemudian mengelus pelan, "Engga sayang, kamu itu cocok banget sama gaun tadi. Cantik banget, ya walaupun aku harus rela punggung kamu jadi tontonan lelaki nanti."

Bella tidak membalas, ia mencoba mencerna apa yang dikatakan Reval. Hanya saja, Bella merasa tidak pantas memakai gaun yang harganya setara dengan uang saku selama lima bulan.

"Oh, ya. Setelah tunangan nanti kamu mau kita honeymoon di mana?" Tanya Reval menyunggingkan smirk andalannya.

"O-Om, baru tunangan ya." Balas Bella gelagapan.

Reval pun tertawa pelan, "Aku becanda."

---

Hari yang ditunggu-tunggu Reval pun tiba. Sebenarnya ia lebih menunggu hari pernikahannya dengan Bella yang masih bisa terbilang lama, walaupun hanya menunggu hitungan bulan tetapi tetap lama untuknya. Menunggu Bella yang telat mengangkat telpon saja sudah dianggap lama, apalagi jika menunggu pernikahannya yang masih berbulan-bulan. Reval hanya bisa mendoakan dirinya agar tetap tabah dalam menahan untuk menjadikan Bella miliknya seorang serta hasrat dan nafsu yang melanda disaat melihat gadis itu. Maklum, ia pria normal berusia dua puluh tujuh tahun yang haus akan belaian dan kasih sayang dari seorang pendamping hidup.

Lain halnya dengan Bella. Ia senang dapat bertunangan dengan lelaki yang ia cintai. Tetapi ada dua hal yang mengganjal di hatinya saat berpikir tentang pertunangannya ini. Pertama masalah waktu, ia merasa terlalu cepat untuk bertunangan. Kedua adalah masalah kemewahan atas apa yang ia dapati dari pertunangan ini, tentu saja Reval ingin memberikan yang terbaik pada Bella, tetapi gadis itu merasa terlalu berlebihan untuk mendapat semua kemewahan yang Reval beri.

Pesa pertunangan mereka diadakan pada malam hari, di ballroom sebuah hotel bintang lima. Berlebihan tidak? Padahal hanya pertunangan kan? Tetapi Reval rela semua uangnya dihabiskan hanya untuk Bella.

Saat ini, Bella dan Reval berjalan bergandeng tangan untuk menyapa para tamu. Senyum bahagia terlihat pada wajah masing-masing.

Anna, Mina dan Reya menghampiri mereka.

"Yee ranselnya dora udah tunangan aja." Anna memeluk Bella, kemudian diikuti Reya dan Mina yang juga ikut memeluk Bella.

"Ponakan buat gue kapan, nih?" Tanya Reya dengan nada bercanda.

"Apaan sih lu, baru juga tunangan." Jawab Bella setelah memukul pelan lengan Reya.

Diam-diam Reval menyembunyikan senyumannya.

[IYM] You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang