02

19.4K 1.1K 100
                                    

"Astaga Bel..."

Anna terdiam melihat pemandangan yang bisa dibilang tidak enak dipandang. Adegan yang biasanya dia tonton di drama Korea sekarang bisa ia tonton secara langsung. Jujur saja, sebenarnya ia tidak berharap melihat adegan ini. Ok, lupakan Anna.

Reval yang mendengar suara seseorang di belakangnya pun dengan cepat menjauhkan badannya dari Bella yang masih pingsan. "Upacaranya sudah selesai?" Tanyanya kemudian.

"Eng... sudah, Pak." Jawab Anna.

"Anjay, lama juga gue perhatiin wajah calon gue. Ck, ganggu aja." gumamnya pelan, nyaris tidak terdengar oleh Anna.

"Ada apa, Pak?" Tanya Anna yang merasa jika Reval mengatakan sesuatu tetapi tidak dapat didengar olehnya.

"Hah? Itu, ehm..." Anna melihat gelagat gugup dari wajah Reval. Ia jadi curiga.

"Ini teman kamu?"

"Iya, Pak." Jawab Anna langsung.

"Kamu masuk kelas saja, biar saya yang jagain."

"Tuh, kan, gue bilang juga apa. Ini om-om kesem-sem sama Bella kayaknya. Pengen gue tinggalin biar bisa berduaan. Dasar om-om mesum." Batin Anna.

"Memangnya Bapak gak ke kantor?"

"Kebetulan saya gak terlalu sib-" ucapan Reval terpotong oleh nada dering ponselnya.

'Jenny'

Nama itu yang terpampang di layar ponsel Reval menunggu untuk diangkat telpon olehnya. Jangan curiga, Jenny adalah sekretaris Reval.

Reval pun permisi pada Anna untuk mengangkat telpon dan berjalan ke luar ruangan UKS.

"Halo," sapa Reval.

"Halo, Pak. Klien kita sedang di jalan dan ruang rapat sudah disiapkan. Rapat akan dimulai sekitar dua puluh menit lagi."

"Bisa dicancel aja gak? Atau kamu wakilin saya sebentar?"

"Tapi, Pak. Klien kita datang dari Dubai dan langsung menuju ke kantor kita. Tidak enak jika kita cancel begitu saja atau Bapak diwakilkan."

Sudah ia duga akan begini jadinya. Masalahnya adalah, ia sangat ingin melihat Bella sadar.

"Halo, Pak. Bapak masih di sana?" Tegur Jenny karena tidak mendapat balasan dati Reval.

"Ya sudah, saya akan ke sana sekarang." Ucapnya kemudian mematikan sambungan telpon secara sepihak.

Reval kembali masuk ke dalam UKS kemudian menemui Anna yang sudah duduk di samping Bella yang terbaring pingsan.

"Kamu jagain dia sebentar nanti saya balik lagi ke sini saya ada rapat penting." Ucap Reval tanpa titik dan koma membuat Anna menatapnya heran.

Tatapan Anna tidak dipedulikan olehnya, ia langsung berlari keluar dari UKS. Tetapi sesaat kemudian, Reval kembali ke UKS, "Nama dia siapa?" Tanya Reval sambil menunjuk Bella.

"Bella, Pak."

"Okay." Ucap Reval kemudian berlari keluar UKS.

Anna yang melihatnya pun hanya menggelengkan kepalanya, "Mimpi apa lo Bell, ditaksir sama om-om ganteng kayak di Goblin." Ucapnya sambil menatap Bella kemudian mengela nafasnya pelan.

"Jadi iri gue."

---

Jenny sudah berkali-kali meminta maaf pada klien karena keterlambatan bosnya, yaitu Reval. Ia heran, Reval tidak pernah seperti ini sebelumnya. Reval adalah orang yang tepat waktu, bahkan jika ada rapat Reval adalah orang yang menunggu klien bukan klien yang menunggunya. Ini sudah hampir lima belas menit, tetapi belum ada tanda-tanda jika Reval membuka pintu ruang rapat.

[IYM] You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang