Tetesan Jus Jambu [HS x SR](ft.JM&SJ)

106 14 4
                                    


Lee Shera, cewek yang mukanya gitu, rambutnya gitu, badannya gitu, dan bajunya gitu. *ditampol.

Bermuka asia, dan sepertinya blasteran korea-sunda.

Celana pendek levisnya sedikit ia bersihin karena banyak angin yang niupin debu ke baju keramatnya.

Baju yang kesayangan, yaitu jersey baseball dengan nama punggung 'JHOPE 94'. Celana kesayangan, levis pendek warna biru terang. Serta flatshoes navy nike kw-kwan.

Badan kecil langsingnya namun semok berjalan di trotoar. Sambil bersenandung ria, Shera membenarkan rambutnya yang acak-acakan ketiup angin.

Berpikir bakal ketemu yangbeb yuhuuu, ia juga berdandan tipis.

Tak lama Shera berjalan di trotoar, ia pun berbelok ke sebuah gedung apartemen.

Melihat beberapa orang yang ada di lobby hendak keluar jalan-jalan atau yang laennya. Berhubung sekarang weekend.

Shera membawa tungkainya ke lift. Ia menekan tombol naik dan segera pintu lift bergeser.

Mamak, liftnya kosong.

Claustrophobia. Phobia Shera kalo udah ngeliat lift selalu kambuh.

Dia emang ogah banget kalo disuruh naik lift. Tapi gamungkin juga dia naek tangga sampe lantai 14? Impossible.

"Sa ae tuh anak milih kamar di lantai 14." Gumamnya sebelum masuk ke dalem lift.

Dengan keringat yang terus bercucuran, akhirnya ia melewati 13 lantai dengan selamat sentosa.

Shera keluar sambil menyeka keringat di pelipisnya.

Dalam hatinya jika ia bertemu orang itu segera, ia akan mengeluarkan semua protesnya untuk pindah ke lantai yang lebih rendah.

Langkah kakinya terhenti di sebuah pintu abu bernomor 714. Segera ia menekan bell di samping pintu.

Walaupun ia tau kode pintu apartemen yangbeb yuhuuu-nya, ia tetep mencet bell biar tau respon yangbebnya kekgimana.

"SIAPAAA??"

Suara teriakan lelaki dari dalam apartemen masuk ke dalam gendang telinga Shera.

Demi udang, suaranya kedengeran abis bangun tidur.

Shera menepuk jidatnya yang jenong(?) Kayak lapangan golf.

Shera melihat ke jam tangan yang melingkar ditangan kanannya.

14:56.

Sekali lagi, Shera menepuk jidatnya. Mungkin sekarang jidatnya ada bekas telapak tangan yang memerah.

Gak lama nunggu, pintu apartemen kebuka dan penampakan(hantu kali ah) seorang lelaki dengan hoodie merah yang kucel dan risek berbanding kebalik sama mukanya yang ganteng.

Rambutnya ada yang menjuntai ke atas dan matanya belekan dan gak sepenuhnya kebuka.

Celana selutut itemnya pun naek sebelah.

"Eh sayangku, kok gabilang mau kesini," kata lelaki itu sambil ngebersihin matanya dari belek yang berperan sebagai lem di matanya.

"Kan tadi pagi gue udah telpon lu, Hoseok ganteng." Jawab Shera sambil ngebenerin rambut lelaki yang disebut-sebut sebagai Hoseok itu.

Dalam hatinya Shera tertawa ngeliat rambut Hoseok kayak lala teletubies.

"Loh? Emangnya kapan nelepon?" Tanya Hoseok yang sudah selesai dengan belek di matanya.

BTS Oneshoot CompilationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang