Suara air yang jatuh ke tanah memenuhi indra pendengar gadis itu. Suara yang menurutnya paling menyeramkan. Suara yang paling menakutkan baginya.
Ia mengulurkan tangannya sedikit untuk merasakan air hujan jatuh di tangannya. Satu tetes air berhasil mengenai telapak tangannya.
Airnya begitu dingin.
Namun dengan segera ia menarik tangannya dan kembali merinding di balik mantel navynya.
Setiap hujan turun, sebuah kenangan yang mengerikan pun seakan terputar kembali di pikirannya. Wajah seorang pria pun kembali hadir di dalam pikirannya.
Pria yang meninggalkannya.
Pria yang membuatnya trauma terhadap hujan.
Pria yang mencampakkannya di tengah hujan.
Sejak saat itu, ia juga tidak mempercayai adanya cinta.
***
Hujan turun dengan derasnya.
Pria itu menyesap rokoknya lalu membuang asap dari mulutnya ke samping.
Pria itu memakai mantel hitam yang melekat di tubuhnya dan jeans yang warnanya sama. Ia juga memegang payung yang juga berwarna hitan di tangan kirinya.
Saat ini ia tengah berdiri di samping mobil putihnya yang terparkir di pinggir jalan yang sepi. Penerangan pun minim. Hanya ada lampu jalan yang hampir putus.
Didepannya berdiri seorang wanita yang memakai blouse putihnya tengah menunduk melihat sepatu kets putihnya. Badannya basah, seluruhnya basah.
"Aku harus pergi,"
Setelah lama keheningan menyelimuti, pria di depannya pun bersuara. Namun bukan suara yang hangat atau lembut, suara pria itu dingin dan seperti tidak peduli.
Gadis itu terkejut mendengar perkataan pria didepannya yang berstatus pasangan dengannya. Ia mengangkat kepalanya dan menatap pria itu dengan mata sayunya.
"ke Australi, demi karirku." Lanjutnya.
Gadis itu mendekat dan tatapan sayunya berubah menjadi kesal. Ia menatap pria di depannya tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Oneshoot Compilation
Fanfiction[BAHASA] It's a shortfic casted by BTS 🏅Highest rank🏅 #62 in Fanfiction (180622)