[disarankan sambil dengerin lagu IU-Friday]
Petikan gitar terdengar merdu ke segala pejuru rumah. Gadis itu memejamkan matanya, sesekali tersenyum mendengar alunan halus dari gitar yang ia mainkan.
Bayangan seorang lelaki terngiang di benaknya. Alunan gitarnya selalu berhasil mengingatkan ia terhadap pria berparas tampan.
' Dia tampaknya sibuk pada hari senin.
Selasa tampaknya terlalu cepat, kan?
Rabu terasa amat canggung.
Aku tidak suka Kamis untuk beberapa alasan. '
Han Soo An membuka matanya, menaruh gitar yang berada di pangkuannya ke meja dapur.
' Jumat ini.
Bagaimana Jumat ini? '
Soo An bangkit dari kursi, menggerakan tungkainya menuju ruang tamu. Ia merapatkan mantel pastelnya. Ketukan boots hitamnya terdengar di penjuru ruangan.
Ia mengambil ponsel birunya di atas nakas ujung koridor ruang tamu.
' Terlalu sulit menunggu sampai akhir pekan. '
Soo An mendaratkan bokongnya di sofa putih ruang tamu. Ia memeriksa ponselnya. Jarinya bergerak di lincah di atas layar ponselnya. Setelah itu pun, satu pesan berhasil terkirim.
' Waktu, silahkan pergi lebih cepat, aku ingin buru-buru. '
Soo An tersenyum, mengharapkan balasan dari orang yang baru saja ia kirimkan pesan tadi.
Satu menit, ponselnya berdenting. Ia membaca pesan dengan teliti. Matanya membulat, ia pun menoleh ke jendela yang mengarah ke depan gedung bertingkat dua ini.
Ia beranjak dari duduknya lalu menghampiri jendela.
Semyum lebar terbit di wajah mungilnya, saat sesosok lelaki berambut cokelat mengenakan mantel hitam panjang tertangkap indra penglihatnya.
Lelaki itu berjalan menuju gedung apartemen yang hanya memiliki dua lantai dan empat kamar di pinggir jalan kecil dan tidak terlalu ramai.
Raganya tertiup angin malam yang dingin. Ia menengadahkan kepalanya, tepat ke jendela ruang tamu dimana gadis itu tinggal.
Senyum manisnya terpampang di wajahnya yang sedikit memerah karena kedinginan saat ia melihat seorang gadis yang dicintainya juga tersenyum ke arahnya.
Ia mempercepat gerak tungkainya ke pintu masuk gedung itu.
Melihat lelaki itu, Soo An pun segera keluar dari kamar apartemennya, mengunci pintu dan menuruni anak tangga.
Ketika sampai pada ujung anak tangga, ia melihat laki-laki berambut cokelat dan mantel hitam tengah merentangkan tangannya, menyambut Soo An ke dalam pelukannya. Ia tersenyum melihat Soo An.
Dengan cepat, Soo An pun merengkuh pinggang lelaki itu. Dapat ia rasakan, setuhan hangat dari tangan besar membalas pelukannya.
"Kim Taehyung, aku merindukanmu."
"Aku Juga, Han Soo An."
Tanpa berbasa-basi, mereka pun pergi meninggalkan gedung apartemen.
' Meskipun tidak ada film yang benar-benar ingin ku tonton.
Meskipun tidak ada apa-apa yang benar-benar ingin aku makan. '
Udara mengepul dari cangkir kopi.
Suasana café terlihat sepi pada malam hari. Dan bahkan bisa dibilang hanya ada dua orang di dalam café itu. Seorang lelaki dan gadisnya.
Kim Taehyung menggenggam tangan mungil Soo An dengan hangat. Sesekali ia melontarkan kata-kata manis kepada Soo An. Soo An merasa teduh saat melihat Taehyung tersenyum atau bahkan tertawa.
' Setiap menit, setiap detik begitu manis.
Apa-apaan orang ini? '
Taehyung mendekatkan wajahnya ke hadapan Soo An, mengecup ujung hidungnya dan tersenyum.
Soo An merona. Ia tersenyum gemas melihat pria di hadapannya.
' Sepanjang hari hatiku naik bersamaan jam tanganku '
Taehyung bangkit, yang di balas tatapan bingung dari Soo An.
"Ayo, aku harus pergi. Manajer Sejin pasti sudah mencariku."
Soo An sedikit kecewa dengan yang dikatakan Taehyung. Namun ia mengerti sebagai pekerjaannya yang memiliki jadwal padat.
Taehyung menarik Soo An keluar café.
Han Soo An menyukai genggaman pria itu, ketika keluar café, tangan mereka masih bertaut, seakan tidak ingin terlepas sama sekali.
Taehyung berjalan mendahului, hingga sedikit demi sedikit tautan tangan mereka terlepas.
' Rasanya sesuatu yang terjadi padaku.
Apa-apaan aku ini? '
Soo An mengerucutkan bibirnya. Melambai-lambai kearah Taehyung yang semakinn jauh tersenyum kepadanya.
' Aku tidak bisa mencintainya. '
Seketika Taehyung berbalik badan dan menarik Soo An mengikutinya ke sebuah gang.
Taehyung mendekatkan wajahnya ke hadapan Soo An yang saat ini tengah ia rengkuh pinggangnya di hapadapnnya hingga bibir mereka bertaut.
Tak berapa lama, mereka melepas tautan mereka.
" mari kita bertemu jumat mendatang. "
Soo An berbisik sambil tersenyum tipis.
Taehyung lalu mengangguk dan kembali tersenyum penuh kehangatan.
' Ambil semua dari hatiku pada hari itu. '
Soo An sedikit berjinjit untuk mencapai wajah Taehyung lalu mengecup bibirnya. Mereka pun saling lempar senyum.
Kim Taehyung merentangkan tangannya, menyambut Han Soo An untuk masuk ke dalam pelukannya.
Dengan senang hati, Soo An melingkarkan tangannya di pinggang Taehyung dan bersandar pada dada bidangnya.
' Lebih dekat, lebih dekat, mendekatlah! '
-Fin
× inspired IU-FRIDAY MV ×
Sampah laptop. :)
Regards,
Blue
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Oneshoot Compilation
Fanfiction[BAHASA] It's a shortfic casted by BTS 🏅Highest rank🏅 #62 in Fanfiction (180622)