happy reading :)
Gadis itu menghapus airmatanya cepat diikuti oleh gerakan tubuhnya berbalik membelakangi dua orang yang mengkhianatinya, berbalik untuk pergi memastikan bahwa semua ini hanya mimpi. Iya, memastikan bahwa memang ini adalah bagian dari mimpi buruknya dan sialnnnya ternyata dari tadi Galang berdiri dibelakangnya, setelah Thea membalikkan tubuhnya, dia dan pria itu, Galang. Kembali bersitatap.
Galang, dia tau isi kepala Thea saat ini, sebelum Thea berpikir lebih jauh, dia justru memilih segera menyadarkan Thea, ini bukan mimpi, ini bukan mimpi buruk, ini bagian dari rasa sakitnya, Galang tau itu sangat tau, karna saat ini yang Thea rasakan demikian adalah yang pernah dia rasakan sebelumnya, sebuah pengkhianatan. Mungkin Galang tidak tau betul pengkhianatan apa yang jelas terlihat, namun argumentnya berkata ini pengkhianatan yang sungguh menyedihkan.
"berhentilah menangis, kau sudah tau, aku tidak bisa melihat wanita menangis, ini menyakitkan Thea"Galang berkata, kedua ibu jarinya pelan-pelan menghapus airmata Thea, Thea sendiri dibuat bingung pria dihadapannya kini terlihat seperti orang yang benar-benar layak dikagumi tapi ntah kenapa suatu waktu pria itu justru terkesan menyebalkan.
Thea berusaha tersenyum dia menyunggingkan senyumannya sebelum sesaat kemudian langsung memeluk Galang erat, airmatanya pun kembali merebas setelah berada dipelukan Galang, hatikan mencelos merasakan rasa sakit bila mengingat kejadian tadi.
Galang sendiri masih terdiam, mungkin karena pelukan tiba-tiba dari Thea yang menyebabkannya kaget. Sesaat setelah kesadarannya kembali, saat Galang benar-benar akan membalas pelukan gadis itu, dia justru merasa Thea menarik tubuhnya lagi, kemudian hanya dalam sekejap mata sebuah tamparan keras menghantam wajahnya.
"aku membencimu!!!"Thea berlari meninggalkan Galang
Membiarkan pria itu benar-benar dibuatnya terdiam. Diam menahan perih, Galang memegangi pipinya, dia kini mulai sadar bahwa orang yang membuat Thea terlihat menyedihkan adalah mantan kekasihnya, Liora. Gadis yang pernah mengkhianati dirinya, gadis itu terlihat tengah bermesraan bersama laki-laki lain, jika Galang mengambil kesimpulan laki-laki itu adalah kekasih Thea.
Beberapa saat Galang kembali sadar dia harus mengejar Thea sebelum gadis itu benar-benar mrnghilangkan jejaknya.
.
"Thea, buka pintunya Thea"Galang mengedor pintu, berulang-ulang melakukan hal yang sama, dan mengucapkan kata yang sama. Tapi Thea, gadis itu tidak merespon apa-apa, mengharuskan Galang kembali memintanya membukakan pintu kamarnya,
"Thea buka pintunya, kau tidak bisa seperti ini"Galang kembali mengedor pintu, namun Thea tak kunjung membukakan pintunya, membuat Galang menyerah, dia memilih menunggu disofa, ruang tamu. Barang kali Thea akan menampakkan dirinya, Galang melihat jam tangannya, waktu sudah menunjukan pukul 6 sore, Galang sadar sejak dipesta tadi dia belum melihat Thea makan, pesta? Galang pun kembali sadar, kenapa Thea ada dipesta itu? kenapa Thea bisa berselisih dengan orang lain? Galang ingat, saat pria itu menantang Thea untuk balapan, gadis itu bahkan sempat mengiyakan tapi bagaimana mungkin dia melupakan itu?
Akhirnya Galang kembali menemui Thea, dia menginjakan kakinya diatas anak tangga lalu menaiki anak tangga dengan cepat, sesampainya. Dia meminta gadis itu keluar, namun hasilnya tetap sama, nihil. Membaut Galang berdecak kesal sebelum akhirnya matanya lebih dulu menangkap benda yang bergelantungan disamping pintu kamar Thea, jaket kulit hitam dan kunci motor, tiba-tiba saja Galang memiliki ide, diambilnya jaket dan kunci motor milik Thea kemudian segera beranjak pergi.
Galang sudah merubah penampilannya, kali ini dia berpenampilan seperti Thea saat tengah menaiki motor, Galang tau bagaimana penampilan Thea saat bertemu dengan gadis itu, Galang sudah siap memakai helm, meski hanya sebagian penampilannya yang menyerupai Thea, karna Galang tau, hari sudah malam , dia pasti bisa memanipulasi semua orang dengan maksimal.
.
Galang tiba disebuah area balapan, dilihatnya para penghuni sudah berkerumunan siap menyaksikan semuanya
"akhirnya kau datang juga"kata pria yang menantang Thea, dia kini sudah siap mengambil posisinya.
Galang mengangguk tanpa bicara, beberapa saat akhirnya suara motor sudah bersahutan membuat para penonton berteriak heboh. Hingga suara motor itu tenggelam oleh para pengendara yang tak menampakkan punggung mereka lagi.
.
Setelah mengurung diri dalam kamar, Thea akhirnya keluar saat dirasa Galang sudah tidak ada lagi dikediamannya, tempat utama yang Thea tuju adalah ruang tamu, dengan membawa sebuah foto dimana terlihat jelas dia dan kekasihnya sedang berpeluk mesra ditambah sang kekasih memeluknya sambil mencium keningnya, mengingat itu semua membuat dada Thea terasa sakit terlebih kejadian tadi siang, jika bukan karna akal sehatnya yang masih mengikatnya erat mungkin saja dia sudah bunuh diri sekarang juga, mengingat pengkhianatan yang dilakukan kakak dan kekasihnya itu.
Pikiran Thea masih saja berputar pada kenangan indahnya dulu dan juga pada kejadian tadi yang benar-benar menghempaskan perasaannya jatuh kedalam jurang. Thea tak mungkin bisa menyangkal bahwa saat ini, dia sangat terluka, airmata yang saat ini membanjiri wajahnya bahkan bukan apa-apa yang pantas disayangkan, Thea terus saja menangis dalam diam.
.
Dari kejauhan, lampu sen mulai menyilaukan, membiaskan cahayanya pada setiap sorotan mata para penonton, suara tepukan tangan pun terdengar heboh, ntah itu dari sisi kanan maupun kiri, tentunya bisa dipastikan siapapun pemenangnya, dia akan dikerumuni oleh banyak orang. Dan benar, baru saja mempijakkan kakinya diatas tanah untuk menyeimbangkan motornya agar tidak terjatuh, sang pemenang langsung dikerumuni oleh banyaknya para penonton.
Ntah dia harus senang atau marah, tanpa sadar senyum tersinggung lekat-lekat diwajahnya, sudah lama dirinya tidak melakukan hal seperti ini, hal yang kembali membawanya menjadi seorang pemenang. Ya, Galang, jangan tanyakan mengapa dia terlihat begitu bahagia setelah menggantikan posisi Thea karna kehidupan sebelumnya adalah ini, kehidupan yang sudah terkubur dalam-dalam dapat dia rasakan kembali, dan dia merasa sangat bahagia meskipun harus menerima segala resiko jika Thea mengetahui hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate Devil: Selir yang Terluka
General Fictionapa menyakitiku adalah pekerjaan terbaikmu? hingga kau lupa rasanya tersakiti? baiklah, jika memang seperti itu, sakiti saja aku!