Hurt Me - 7

342 25 0
                                    

hai... hari ini aku update 2 part sekaligus


Ntah dia harus senang atau marah, tanpa sadar senyum tersinggung lekat-lekat diwajahnya, sudah lama dirinya tidak melakukan hal seperti ini, hal yang kembali membawanya menjadi seorang pemenang. Ya, Galang, jangan tanyakan mengapa dia terlihat begitu bahagia setelah menggantikan posisi Thea karna kehidupan sebelumnya adalah ini, kehidupan yang sudah terkubur dalam-dalam dapat dia rasakan kembali, dan dia merasa sangat bahagia meskipun harus menerima segala resiko jika Thea mengetahui hal ini.

Saat senyum masih melekat indah diwajahnya tiba-tiba saja senyum itu menghilang, seseorang dengan aura membunuh sontak membuka helm yang dikenakannya dan betapa terkejutnya orang itu saat tau Galang lah yang menjadi lawan balapnya

"kau? Kenapa kau melakukan ini? Apa kau tidak sadar aku hampir saja melukaimu?"tanya pria itu, membuat suasana menjadi hening sesaat

"mana wanita itu?"tanyanya dengan wajah menahan marah

"dia tidak bisa diganggu sekarang"setelah lama berdiam, Galang akhirnya bersuara

"apa Thea sengaja memintamu untuk mengalahkanku? Dasar licik"ucap pria itu marah

.

Beberapa saat yang lalu, ketika dua orang sedang melajukan motornya untuk meraih kemenangan, salah satu diantara mereka ada yang berniat melakukan kecurangan. Ya, Exel namanya, musuh Thea. Ntah apa yang membuat mereka saling membenci tapi jelas bisa dipastikan bahwa laki-laki itu memiliki hasrat membunuh saat ini, terlihat dari caranya sekarang mencoba menjatuhkan lawannya, Thea yang ternyata adalah Galang tanpa pria itu sadari, pria itu mencoba melakukan kecurangan berkali-kali melakukan tindakan yang sama, namun lagi-lagi gagal dengan cara Galang mengelak begitu sempurna. Hingga dititik lelahnya pria itu, Exel. Menyerah membiarkan Galang melaju dengan cepat karna dia tak sanggup mengejar, lawannya terlalu tangguh untuk dijatuhkan.

Setelah Galang sampai digaris finish, beberapa saat barulah Exel tiba, dia benar-benar merasa terabaikan, hingga sesaat kemudian, dia teringat dengan sosok yang membuatnya terabaikan, dihampirinya dan dibuka helmnya, dan benar saja kecurigaaannya terungkap ketika matanya jelas melihat bukan Thea tapi Galanglah yang baru saja mengalahkannya

"sialan!!!"umpatnya dalam hati, meskipun dia merasa kesal tapi dia sadar bahwa saat ini yang ada didepan matanya adalah mantan seorang pembalap tak terkalahkan. Exel mencoba menahan rasa kesalnya dengan berpura-pura membuka suara, sesekali dengan sedikit basa basi yang kemudian ditanggapi santai oleh Galang

"kau? Kenapa kau melakukan ini? Apa kau tidak sadar aku hampir saja melukaimu?"tanya pria itu, membuat suasana menjadi hening sesaat

"mana wanita itu?"tanyanya dengan wajah menahan marah

"dia tidak bisa diganggu sekarang"setelah lama berdiam, Galang akhirnya bersuara

"apa Thea sengaja memintamu untuk mengalahkanku? Dasar licik" ucap pria itu marah

Galang tersenyum santai memandang pria itu yang memperlihatkan wajah masamnya

"tidak"

"apa aku perlu percaya denganmu, begitu?"

"ya tentu"

Pria itu, Exel tersenyum hambar, lalu menatap Galang tajam

Bugh!!! Bogem mentah dari Exel melayang bagitu kuat ke sasarannya, sasaran itu adalah wajah tampan Galang. Tak puas hanya sekali, Exel kembali meluncurkan bogem mentahnya ditempat yang sama yaitu disisi kiri sudut bibir Galang, Galang meringis kesakitan, belum sempat melawan dia harus mentah-mentah menahan rasa sakit pada wajahnya.

"kau pikir aku tidak tau siapa dirimu sebenarnya, aku tau!!! Jangan coba-coba mengelabuhiku, atau kau akan terima akibatnya nanti"cerca Exel tak lupa selalu memberikan tatapan tajam kepada Galang.

Galang terdiam, bukannya takut untuk menjawab perkataan Exel tadi, namun pikirannya tentang Thea tak pernah tergantikan oleh topik lain meskiun dia sudah berusaha melakukannya. Galang menghapus darah segar yang keluar dari sudut bibirnya yang robek sekarang bukan waktunya mengurus masalah Exel, sekarang yang harus dia lakukan adalah memastikan keadaan Thea, memastikan gadis itu baik-baik saja, memastikan gadis itu tidak akan melakukan hal-hal bodoh, memastikan gadis itu berhenti menangis, memastikan gadis itu tidak dalam keadaan kacau, ya memastikan itu semua mengharuskan Galang keluar dari area balap.

Galang menatap Exel sesaat namun tak urung Galang merebut kembali helm miliknya yang masih berada ditangan Exel, dinyalakannya mesin motor miliknya lantas berlalu pergi tak menampakkan punggungnya lagi.

Passionate Devil: Selir yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang