"Kau ... kau Guardians!?"
Jack tidak menjawab tapi ia malah memberiku kode untuk duduk di dekat perapian. Aku menurutinya dan segera mendekat ke sumber api tersebut.
"Sudah tidak takut?"
"Dari mana kau tahu aku takut? Dari tadi kau hanya mengocehkan hal yang sama. Atau jangan-jangan kau yang takut ya?" balasku tak terima.
"Sudah terlihat," jawabnya santai.
"Apa yang sudah terlihat?"
"Dari caramu menyikapinya, kau takut dengan kegelapan, hujan, badai, dan segalanya yang berhubungan dengan hal itu. Satu lagi, semua orang di akademi tahu kalau kau takut dengan hal-hal itu."
Tanganku mengepal hendak memukulnya. Tapi perkataannya memang benar adanya, jadi aku mengurungkan niatku yang hendak memukul wajahnya yang selalu terlihat mengesalkan.
"Aku tak melakukan apa pun," jawabku bersikeras.
Ia mengendikkan bahu. "Kau ini ya ... sudah takut tidak mau mengaku."
"Memang tidak takut kok," balasku tak mau kalah.
"Kalau begitu aku matikan saja apinya."
"Jangan!"
"Kau sendiri tidak mau apinya padam. Penakut."
Wajahku memerah antara malu dan marah.
"Aku tidak takut ... di sini terlalu dingin jadi aku memerlukan apinya."
"Tidak perlu mengelak. Ngomong-ngomong kau tidak berubah juga ya."
"Apa yang berubah?" tanyaku semakin bingung.
Dasar anak aneh!
Tiba-tiba saja petir menyambar lagi dan membuatku memejamkan mata."
"Kau tidak perlu takut."
"A ... aku--"
"Tidak usah bohong. Aku sudah tahu semua," jawab Jack memotong pembelaanku.
Aku hanya diam sambil menekuk lutut. Sesial ini kah hariku? Sampai berapa lama listrik ini terus mati?
"Tidak apa-apa. Takut terhadap sesuatu itu wajar. Lebih baik kau tidur sekarang. Tidur adalah cara terbaik untuk menghilangkan rasa takut."
"Kau menyuruhku tidur?" tanyaku malas sambil tetap meringkuk di lantai.
Ia mengangguk.
"Aku belum mengantuk."
"Buat apa berbohong? Tak akan berpengaruh jika kau berbohong padaku. Asal kau tahu saja, wajahmu sudah menjawab segalanya."
Wajahku menjawab segalanya? Apa aku terlihat sangat mengantuk atau mungkin ... terlihat ketakutan?
Aku menundukkan kepalaku. Aku benar-benar bingung sekarang. Aku tahu aku sudah mengantuk, tapi aku takut dengan hujan di luar. Aku takut aku bermimpi kembali kalau aku tidur sekarang. Aku takut kalau nantinya aku malah memimpikan hal yang sama seperti waktu itu. Namun sepertinya aku tak dapat mempertahankan rasa takutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
POM #1 The Return of the Witch [END]
FantasyAwesome cover by imelda priskila Sudah tamat Piece Of Magic 1 The Return of the Witch (Dulu berjudul Magic World) 4 oktober 2017 - 19 Juli 2018 Highest rank : # 29 in fantasy ( 08 Maret 2018) # 42 in fantasy ( 05 Maret 2018) # 43 in fantasy ( 27 F...