2

12.3K 972 81
                                    

"Apa apaan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa apaan ini ... Bagaimana bisa? Tiffany adalah gadis yang selalu ada di mimpiku?"

***

Aku terbangun dalam kondisi yang tidak mengenakkan. Di luar rumah, hujan deras sedang mengguyur kota. Dan ini yang membuatku benci pada diriku sendiri. Bagaimana bisa, hujan yang sangat dinantikan oleh banyak orang, justru membuatku takut jika ribuan bahkan ratusan juta tetesnya sampai ke permukaan bumi?

Malam ini, aku terbangun karena sesuatu yang kubenci, bukan karena mimpi itu. Ini aneh, karena seharusnya gadis yang mirip dengan Tiffany itu muncul dalam mimpiku. Tapi kali ini tidak, entah kenapa.

Memikirkannya saja sudah membuatku muak. Ini pertama kalinya aku memikirkan seseorang. bahkan, ia juga bukan temanku.  Apakah ini suatu peringatan untukku? Biasanya, apa yang kutakuti selalu berakhir buruk. Apa gadis itu memiliki niat buruk padaku?

Kuputuskan untuk mengambil penutup telinga demi membuatku tertidur kembali. Aku tidak ingin memikirkan apapun dan mendengar suara hujan dan petir yang kini mulai menampilkan aksinya dengan saling bersahutan, yang kian menbuatku merinding, meski aku tak tahu alasan kenapa aku bisa seperti itu.

***

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah, menuju kantin. Kali ini aku sendiri, tidak bersama Silvi karena ia sedang sibuk mendaftarkan diri untuk ekskul teaternya. Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku yang membuatku langsung menoleh ke arahnya.

"Ryn ... Bisa kita bicara serius, sekarang?" tanya Tiffany, gadis yang selalu memenuhi pikiranku beberapa hari belakangan ini.

Aku mengerutkan kening. "Bisa saja."

Aku berjalan mengikuti Tiffany yang kini berjalan lumayan cepat ke arah taman belakang. Ada yang aneh di sini. Dugaanku benar. Tiffany memiliki maksud lain untuk berteman denganku.

Kami memilih tempat duduk yang jauh dari kerumunan dan dekat dengan hutan sebelah sekolah. Ya, sekolah ini memang luas dan terletak di dekat hutan buatan pusat kota.

"Jadi begini ... Aku akan menjelaskannya langsung ya. Sebaiknya jangan menyela dan dengarkan dulu penjelasanku," kata Tiffany yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting.

Aku hanya mengangguk dan menatapnya jenuh. Kuharap ia tidak menyampaikan hal yang bisa membuang waktuku di sini.

Tiffany menghela napas lalu mulai menjelaskan, "Ryn, Kau tahu, kau ini bukan manusia."

Aku melotot mendengar ucapannya yang asal berbicara seperti itu. Ingin sekali aku membantahnya tapi Tiffany mengangkat tangannya lebih dulu sebagai tanda diam, jadi mau tidak mau aku kembali menutup mulutku yang sudah hendak membantahnya.

"Aku tahu ini sulit dipercaya.
Sebenarnya, kau ini seorang penyihir sama sepertiku. Kau diminta kembali ke dimensi sihir dan aku ditugaskan untuk menjemputmu. Kau bisa mengetahui alasan dan siapa sebenarnya dirimu nanti.
Kami benar-benar membutuhkan kalian semua. Keseimbangan dunia antar dimensi terancam.
Singkatnya kami para dream power ditugaskan untuk membawa kembali para penyihir yang ada di dimensi manusia kembali ke dimensi sihir, tempat asalnya.
Kita semua perlu berkumpul di dimensi sihir, tepatnya di Aracelia academy untuk belajar dan melakukan persiapan," jelas Tiffany panjang lebar.

POM #1 The Return of the Witch [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang