18 | Ritual Alas Mawut (I)

56 6 3
                                    

Keadaan rumah Andro benar-benar seperti kapal pecah saat cowok itu terbangun dari tidur panjangnya. Benda-benda berserakan dan pecahan kaca di mana-mana.

Cowok itu masih terdiam dengan posisi terlentang. Pandangannya mengitari ke seluruh ruangan. Bertanya-tanya apakah ia berada di rumahnya atau di gudang. Lalu Andro benar-benar sadar jika ini adalah rumahnya. Berantakan.

Andro bangun dan mendapati teman-temannya yang terbaring di sembarang tempat. Cowok itu kebingungan. Apa yang terjadi padanya dan teman-temannya tadi malam? Ia tidak bisa mengingatnya.

"Van, bangun, Van." Andro membangunkan Ervan yang tergeletak tak jauh darinya.

"Joe, bangun!" Ia juga membangunkan Jontahan.

"Guys, bangun. Bangun!" Andro berteriak sekencang mungkin.

Satu per satu temannya bangun. Mereka belum sadar jika rumah Andro sangat berantakan.

"Waduh!" Ervan memekik kaget saat menyadari keadaan sekitarnya. "Bro, apa yang terjadi?" Tanyanya dengan nada dramatis.

"Gua juga nggak tahu," jawab Andro.

"Ini kenapa rumah lo kayak kapal pecah, And?" Abel memekik.

"Shit. Apa yang terjadi?" Kata Siana.

"Jangan-jangan tadi malam ada gempa bumi pas kita semua tidur?" Ujar Casia asal.

"Nggak mungkin lah! Selama ini nggak pernah ada gempa di daerah sini." Sahut Andro.

"Terus rumah lo kenapa jadi kayak gini? Berantakan banget," kata Abel.

Rupanya mereka semua tidak ingat jika tadi malam arwah Monique yang melakukan ini semua. Entah apa yang membuat mereka melupakan kejadian itu. Bahkan pecahan kaca yang mengenai mereka hilang begitu saja. Hanya menyisakan rumah Andro yang berantakan.

"Yauda. Kalian bantu gua bersih-bersih. Gua nggak mau tahu!" Ujar Andro. "Ayo bangun lu semua." Suruhnya.

"Ah, males banget dah. Mager banget gue," gumam Siana.

"No mager-mageran!" Kata Andro.

"Yaelah. Emangnya gue cleaning service?!" Gerutu Ervan pelan.

***

Namun ada sesuatu yang janggal. Saat Casia keluar rumah Andro untuk membuang sampah pecahan kaca, hari masih gelap dan sangat sepi.

"Eh, kita bangun pagi amat yak. Di luar masih gelap, matahari aja belum nongol," ujar Casia saat kembali ke dalam rumah.

"Masa sih? Perasaan kita udah tidur lama banget deh," kata Abel menanggapi.

"Nggak percaya? Liat tuh di luar masih gelap banget, Bel." Casia meyakinkan Abel.

"Buset!" Ervan memekik membuat teman-temannya terkejut.

"Kenapa, Van?" Jonathan bertanya.

Ervan menatap teman-temannya dengan wajah tegang. "Ini udah jam 10 malam, hari kamis menuju jum'at." Ujarnya.

"Hah yang bener?" Kata mereka semua kaget.

"Coba cek HP kalian," ujar Ervan.

Mereka segera mengambil HP dan melihat jam yang tertera di screen. Ternyata benar. Ini sudah jam 10 malam, hari kamis menuju hari jum'at. Lebih tepatnya, ini adalah malam jum'at.

"Berarti kita ketiduran lama banget. Hampir 24 jam," ucap Siana tak percaya.

"Gila! Ini beneran?" Kata Andro yang juga tidak percaya mereka semua tidur selama itu.

MONIQUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang