15 | Mimpi Aneh

49 9 0
                                    

Siana berjalan memasuki sebuah bangunan yang terlihat seram. Bangunan itu adalah wahana rumah hantu yang baru saja buka beberapa hari lalu. Entah kenapa Siana berada di sana dan ingin mencoba wahana tersebut. Dan parahnya lagi, dia hanya sendirian. Hanya di temani senter yang ia pegang.

Namun Siana seperti sangat familiar dengan bangunan tersebut. Ia merasa pernah mendatangi tempat itu sebelumnya. Tapi mungkin ia hanya deja vu dan memutuskan langsung masuk ke dalam bangunan itu. Yang ia lihat hanyalah ruangan yang sangat berantakan. Semua barang-barang tidak tertata. Di sini juga sangat pengap dan berdebu.

"Ewh," serunya saat tak sengaja menginjak salah satu benda lembek di lantai.

Mata Siana menelusuri seluruh ruangan itu dengan senter miliknya. Ia melihat tangga dan juga sebuah pintu yang menarik perhatiannya. Dan tanpa pertimbangan, kakinya langsung melangkah menuju pintu itu. Ia membukanya perlahan. Siana sedikit was-was karena bisa saja ada hantu-hantuan yang tiba-tiba muncul dan mengagetkannya.

Namun rupanya tidak ada kejutan apa-apa di ruangan itu. Hanya sebuah ruangan biasa dengan meja besar di tengah-tengah. Ruangan ini juga sangat berantakan. Bahkan pecahan-pecahan kaca juga berserakan di lantai. Siana juga melihat bercak merah di lantai. Hal itu membuatnya merinding dan segera keluar dari sana.

***

Bangunan ini sangat luas. Terdapat banyak ruangan yang membingungkan. Tapi Siana tidak ingin menghabiskan waktu terlalu lama di sini. Ia kepingin cepat-cepat mencari jalan keluar. Namun tangga itu mengusiknya. Entah kenapa ia kepingin naik ke atas sana. Dan setelah berargumen dengan pikirannya sendiri, akhirnya Siana memutuskan untuk naik sebentar.

Hingga ia tiba di anak tangga terakhir, ia melihat seorang perempuan yang duduk di kursi goyang sambil bersenandung. Namun mata orang itu terpejam seakan sangat menikmati waktunya. Siana memperhatikan perempuan itu. Mereka hanya berjarak dua meter. Tiba-tiba kursi itu berhenti bergoyang dan orang itu juga berhenti bersenandung.

"Jangen tengok ke belakang," kata perempuan yang duduk di kursi goyang itu setengah berbisik namun jelas. Perempuan itu menatap Siana sekarang. Wajahnya di rias sangat pucat hingga menyerupai mayat sungguhan.

Jantung Siana berdegup kencang. Keringat dingin bercucuran. Ia menguk ludah berkali-kali karena kini ia takut.

"Ke.. kenapa?" Siana bertanya gugup.

"Nanti kamu akan terkejut," jawab perempuan itu tersenyum mistis.

Entah kenapa di situasi seperti ini, rasa penasaran Siana sangat tinggi dan malah menoleh ke belakang. Dan di sana... tidak ada apa-apa. Ia pun bernafas lega dan berbalik ke posisi semula.

BOO!! Perempuan yang duduk di kursi goyang tadi kini berdiri tepat di hadapan Siana. Bahkan hidung mereka bersentuhan. Wajahnya sangat mengerikan dengan senyum lebar menyeringai.

"AAAAAAA!!!" Siana berteriak dan langsung berbalik menuruni tangga. Ia harus segera keluar dari wahana menyeramkan ini.

***

Dan saat di lantai satu, Siana kebingungan. Ia tidak tahu harus keluar lewat mana. Pintu utama tadi telah di kunci dari luar dan Siana harus menemukan pintu keluar lainnya.

Krek...

Siana mengarahkan senternya ke arah suara pintu terbuka itu. Dan ia sangat bersyukur di pintu itu terdapat tulisan 'exit'. Dengan langkah seribu Siana segera berlari ke pintu itu dan langsung keluar dari bangunan tersebut. Ia menghembuskan nafas lega.

Di saat ia mengatur nafasnya agar stabil, Siana melihat sebuah kolam renang yang ada di sebelah kirinya. Kolam itu airnya berwarna hitam dan seperti banyak lumpur. Air kolam itu mengeluarkan busa putih seperti busa yang terbuat dari deterjen.

Siana mengarahkan senternya ke arah busa-busa yang keluar dari kolam. Tiba-tiba sebuah rambut muncul dari sana. Ia sedikit tersentak namun masih saja mengamatinya. Rambut itu kini berubah menjadi sebuah kepala seseorang dan perlahan muncuk ke permukaan. Siana tertegun dan terus mengamati detik demi detik. Hingga akhirnya tubuh-tubuh manusia mengapung ke permukaan kolam.

Siana kaget hingga senternya terlepas dari tangannya. Ia menganga tak percaya melihat tubuh-tubuh yang mengapung itu. Ini pemandangan yang sangat mengerikan, hingga membuat Siana tersadar dan bangun dari tidurnya.

To Be Continue

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hufttt ini adalah part terpendek yang author buat-.- wkwkwk. Tapi nanti next bakalan panjang seperti biasa hehehe.
Jangan lupa vomment-nya yaaa readers😊
Trims!

Ps: ciri-ciri bangunan sudah pernah author ceritakan di part2 sebelumnya. Jika kalian ingat, kalian pasti tahu Siana tadi berada di mana :D

MONIQUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang