Telepon
"Halo Sa?" sapa Stella.
"Tumben telpon? Kenapa? Apa ada yang mau diceritain?" tanya Reisa langsung.
"Ehm ... gue mau tanya. Lo kira-kira bakal suka sama si Reno itu gak?" jawab Stella.
"Lo suka sama dia?" tembak Reisa langsung.
Napas Stella sempat tertahan, namun ia segera menetralkan kembali. "Gue nanya kenapa ditanya balik?"
"Lo suka 'kan sama dia?" tanya Reisa lagi.
Dengan sedikit tergagap, Stella pun menjawab, "Ka-kayaknya sih i-iya."
"Tenang, lo tau 'kan, kalo gue udah punya gebetan. Kalo lo mau gebet Reno, gebet aja. Gue dukung kok. Lagian dia orangnya baik," cerocos Reisa panjang lebar.
"Beneran?"
"Sebagai sahabat yang baik, gue amat sangat mendukung lo. Tenang aja, gue bukan tipikal orang yang suka makan temen kok."

KAMU SEDANG MEMBACA
Dusted.
Historia CortaSekarang, semua sudah terlambat. Tulisan ini hanya menjadi kumpulan surat-surat dari seorang penggemar rahasia yang tertumpuk tak terkirimkan, bukannya surat-surat yang seharusnya dibaca oleh orang yang tepat. Cover by @itsamelsta