Telepon
"... mungkin?"
"HAH? Lo tau darimana?" tanya Stella cukup takjub.
"Gue 'kan temen sekelasnya. Ya tau dong," lalu terdengar Reno terkekeh pelan.
"Tapi kenapa dia gak cerita ke gue? Gue 'kan sahabatnya."
"Mungkin dia gak mau buat lo khawatir. Mending lo temuin dia deh. Support dia. Dia pasti lagi jatoh banget," Reno memberi saran.
"Yaudah deh, makasih ya. Udahan dulu deh. Bye."
"Bye."
Tut... tut... tut...
Sambungan telepon dimatikan oleh Stella.
"Reno udah baik, ganteng, pinter, pengertian pula. Pengen dijadiin pacar deh," gumam Stella sambil tersenyum sendiri.
"Reno, kapan ya gue jadi pacar lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusted.
Short StorySekarang, semua sudah terlambat. Tulisan ini hanya menjadi kumpulan surat-surat dari seorang penggemar rahasia yang tertumpuk tak terkirimkan, bukannya surat-surat yang seharusnya dibaca oleh orang yang tepat. Cover by @itsamelsta