***
Mou menutup mukanya lalu menenggelamkan kepalanya ke lipatan tangannya. Sashi yang melihat hal itu menatap Mou dengan pandangan aneh. 'Tumben tumbenan Mou kaya gini' batin Sashi dalam hati. Sashi pun menoel noel pundak Mou pelan.
"Mou.." panggil Sashi sambil tetap menoel noel pundak Mou pelan.
"Hmm.." Gumam Mou
"Lo gapapa?" Tanya Sashi kepada Mou
"Iya gapapa" jawab Mou masih tetap dengan posisi yang sama seperti tadi.
"Kalo ada apa apa cerita ya Mou" pinta Sashi.
"Iya sas iya" jawab Mou pelan.Kringgg.... kringgg....
Bel masuk berbunyi, murid murid pun masuk ke dalam kelasnya masing masing. Mou yang mendengar bel sudah berbunyi pun mengangkat kepalanya, Mou menoleh ke kanan ke kiri mencari sesosok yang sudah membuat Mou cukup sakit hati melihat respon yang diberikan sosok tersebut.
Mou pun mengeluarkan buku mata pelajaran yang sesuai dengan jadwal yang sudah diterapkan. Tepat saat Mou menatap ke arah pintu kelas, Nantha bersama teman temannya masuk ke dalam kelas. Nantha sempat melirik Mou dengan tatapan sinis yang membuat Mou langsung mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
Sashi yang melihat hal itu hanya menatap kedua nya dengan tatapan bingung. 'Kayanya sikap Mou berubah itu ada hubungannya sama Nantha' batin Sashi. Tidak lama setelah itupun datang guru pengajar mata pelajaran pada saat itu.
🍂🍂🍂🍂
"Baiklah anak anak, pelajaran hari ini selesai. Jangan lupa pelajaran hari ini diulang lagi dirumah, oke selamat siang" pamit guru tersebut saat jam pelajaran sudah habis.
Nantha langsung mengambil tas nya dan menyampirkannya pada pundak kiri nya, lalu melangkah keluar kelas. Teman teman Nantha pun mengikuti Nantha dari belakang.
"Nanth lu langsung pulang nih, gamampir tempat biasa dulu?" Tanya Vano.
"Hari ini gue absen dulu deh, mau langsung pulang aja gue mau tidur di rumah" jawab Nantha
"Yaudah Nanth kita cabut duluan yakk" pamit Gilang ke pada Nantha.
"Yo sip" Jawab Nantha sambil ber tos ria dengan teman temannya.Setelah teman temannya pergi, Nantha pun berjalan menuju tempat dimana motornya diparkir.
🍂🍂🍂🍂
Mou merapikan barang barangnya dengan tenang saat guru sudah keluar dari kelasnya. Sedangkan Sashi terlihat sudah siap untuk pulang.
"Mouu, gue duluan yaa" pamit Sashi kepada Mou
"Pulang sama siapaa?" Tanya Mou sambil membereskan alat tulisnya.
"Biasa sm ayang beb" jawab Sashi dengan nada centil.
"Jijik Sas, udah sono sono pulang" jawab Mou dengan ekspresi jijik. Sashi hanya terkekeh pelan lalu
"Yaudah gue pulang dulu ya dadahh" pamit Sashi.
"Dahh" jawab Mou sambil melambaikan tangannya kepada Sashi yang sudah semakin jauh.
Mou menggendong tas ransel biru nya lalu berjalan santai ke tempat mobilnya diparkir.****
"SAMLIKUM MOU PULANG BUNDAA" teriak Mou saat masuk rumah. "Gausah teriak teriak Mou" jawab bundanya yang sedang memangku sebuah laptop nya. Mou mendekati bundanya lalu duduk disampingnya.
"Lagi apasih bund? Keliatannya serius banget" tanya Mou sambil mengintip layar laptop bundanya untuk melihat apa yang sedang dikerjakan bunda nya.
"Biasa Mou kerjaan" ucap bunda nya sambil sesekali memijat pelipis nya.
"Kalo cape istirahat dulu aja bund, Mou ke atas dulu ya" pamit Mou kepada bundanya.Mou langsung membanting tubuhnya ke kasur saat sampai di kamar nya. Mou menghela nafas nya pelan lalu berguling ke kanan ke kiri. Mou pun bangkit lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Setelah selesai, Mou merebahkan kembali tubuhnya diatas kasur lalu mengambil ponsel nya yang berada diatas nakas samping kasur Mou. Dia mengecek notif notif yang muncul di ponselnya, Mou membuka LINE nya lalu melihat pesan pesan yang belum dia baca. "Yailah ini LINE miris amat isinya cuma chat dari oa oa* doang" gumam Mou.
Tiba tiba Mou berkeinginan untuk main ke taman di perumahannya. Mou pun langsung turun kebawah, tidak lupa Mou membawa ponsel, earphone, dan sejumlah uang.
"Bundaa, Mou keluar dulu yaa" pamit Mou sambil berlari keluar rumah.
Mou pun mengambil sepedanya dari garasi lalu mengelapnya dengan kain basah. Setelah sepeda Mou kembali bersih, Mou menaiki sepeda itu lalu mulai menggoes sepedanya ke arah taman.****
Sesampainya Mou ditaman, ia langsung menuju ke danau buatan yang ada ditaman tersebut. Mou terduduk di pinggir danau itu sambil sesekali melempar kerikil ke dalam danau.
Mou menghembuskan nafasnya berkali kali. Tiba tiba suara seseorang mengkagetkan Mou.
"Lo lagi ada masalah ya?" Ucap lelaki yang tidak Mou kenal duduk disampingnya. Sedangkan Mou tidak merespon ucapan lelaki tersebut. Karna Mou tidak kenal dengan lelaki tersebut jadi Mou hanya membiarkan cowo itu berbicara. Sedangkan laki laki itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, laki laki itu mungkin kerasa malu karna pertanyaannya tidak direspon oleh Mou.
"Eum- Hai gw Elang" ucap laki laki yang bernama elang itu memperkenalkan dirinya. Mou pun akhirnya menoleh ke arah laki laki itu lalu tersenyum seraya menjawab.
"Mouresya, panggil aja Mou" jawab Mou tenang.
"Lo orang baru ya?" Tanya Mou kepada Elang.
"Iyaa, gw baru aja pindah kesini" jawab Elang antusias.
"Ohh semoga betah ya tinggal disini"ucap Mou sambil tersenyum, lalu kembali melemparkan kerikil kerikil kecil itu ke dalam danau.
"Lagi ada masalah?" Tanya Elang saat melihat Mou beberapa kali menghembuskan nafasnya kasar.
"Ngga ko, cuma stres mikirin pr aja" jawab Mou sambil tersenyum simpul, 'Tapi boong' batin Mou.'Manis' batin Elang dalam hati.
"Btw.. lo tinggal jalan apa?" Tanya Elang.
"Melati" jawab Mou singkat tanpa menoleh ke arah Elang sama sekali.
"Loh, rumah gw di jalan melati, wahh berarti kita tetanggaan dong" ucap Elang dengan nada kelewat ceria
"Iya, lo mau masuk sekolah mana?" Tanya Mou sambil menatap mata Elang. Sedangkan yang ditatap jadi merasa gugup karna ditatap seperti itu oleh Mou.
"Hm-hem SMA Garuda bangsa" jawab Elang gugup.
"Wah kita satu sekolah Lang" ucap Mou sambil tersenyum lebar.
Mereka pun melanjutkan pembicaraan tersebut diselingi dengan canda tawa keduanya.👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻
HAIII, yey semoga kalian suka sama chap inii jangan lupa vote sm comments makasii
Oa* = official account
👆🏻👆🏻👆🏻👆🏻Mouresya Dinandra Salsha
KAMU SEDANG MEMBACA
Him.
Teen FictionIni tentang bagaimana rasanya cinta bertepuk sebelah tangan. Bagaimana rasanya berjuang sendirian. Bagaimana rasanya perjuangan mu sangat amat tidak dihargai. Bagaimana rasanya merelakan orang yang sangat amat kamu sayangi. Ini tentang seseorang yan...