"Kasih sayang tak bisa diganti dengan harta semata karena yang diinginkan hanyalah kenyamanan hati seseorang"
-GladysReno pov
Aku hanya bisa terdiam dan mencerna perkataan yang keluar dari mulut Gladys. Setelah aku mencurahkan semua isi hatiku aku langsung memeluk Gladys dan aku berkata.
"Ndut lo paling bisa ngertiin gue dan makasih, lo bisa buat gue nyaman untuk mengatakan apa masalah gue ke lo dan sekali lagi thanks, lo bisa memberi gue solusi untuk masalah gue. "Ucap ku sambil memeluk Gladys dan Gladys agak terkejut rupanya saat ku peluk
"Oke your welcome lo bisa cerita semua problem lo ke gue siapa tau gue bisa ngebantu lo. "Ucap Gladys saat kepala ku masih bersandar di bahunya. Tak sengaja air mata Gladys pun mengalir dan membuat aku pun terkejut.Lalu aku langsung mendekap tubuh Gladys ke pelukanku. Sontak membuat Gladys terkejut tapi aku rasa ia sangat nyaman berada di pelukan ku
"Lo gak papa ndut?kenapa lo nangis? Apa gue buat salah ke lo? Lo bisa cerita ke gue kok!"Ucap ku pada Gladys, aku juga tak mengerti mengapa Gladys langsung menangis saat dia aku peluk
"Gue gak papa kok Eno, hanya saja gue baru kali ini setelah berapa lamanya gue bisa mendapat pelukan sehangat ini, meskipun keluarga gue overprotective sama gue tapi mereka seperti tertutup sama gue begitu pun gue. Bahkan gue gak pernah merasakan pelukan hangat seorang mama dan papa gue sampai gue iri sama temen gue saat mereka ulang tahun dimana mereka biasa mendapat pelukan hangat seorang ibu dan ayah sedangkan gue gak pernah dapat kan itu, sampai waktu hari ulang tahun gue gue mohon sama tuhan gue ingin sekali mendapat pelukan dari keluarga gue, tapi doa gue gak didenger sama tuhan mereka gak pernah mau memeluk gue apa karna gue jelek atau gak pantes jadi anak mereka?"Air mata cewek itu pun mengalir sangat deras ia menangis sejadinya di pelukan ku tanpa ku sadari baju yang aku gunakan sudah basah dengan air matanya. Lalu Gladys langsung menghindar dari pelukan ku dan duduk seperti semula.
"Maaf gue gak sengaja baju lo basah kena air mata gue, gue cengeng banget ya Eno.Gue gak nyangka baru pertama kali gue nangis seperti ini di hadapan seorang cowok yaitu lo!"Ucap Gladys sambil menyeka air matanya.
"Gak papa kok ndut gue selalu ada buat lo seperti lo yang selalu ada buat gue. Dengerin gue lo itu cantik lo itu kuat lo gak boleh ngomong gitu mungkin saat itu mama sama papa lo bener bener lupa dengan hari ultah putrinya tapi yakin sama gue pasti mereka setelah itu mendoakan yang terbaik buat lo. Dan terakhir dekapan gue selalu ada buat lo jika lo ingin pelukan hangat dari gue hehehe!"Aku berucap pada Gladys, aku akan selalu ada buat nya.
"Ishh lo itu ya. Itu sih mau nya lo aja gue gak. Dan makasih ya lo bisa jadi boneka pelukan gue yang hidup hehehe!"Ucap gladys jail.
"Apa lo bilang boneka. Eh tapi gak papa sih gue bisa lo peluk peluk setiap harinya. Eh bukannya elo ya yang pantes dijadiin boneka karna pelukan lo itu anget banget oh ya sih lo kan gendut hehehe!"Aku berusaha menggoda Gladys agar dia tersenyum kembali.
"Ishhh lo ngeselin banget ya terserah lo deh mau bilang apa! Udah yok kita pulang lagian sudah malam juga nanti gue dicariin ortu gue."Ucap Gladys agar kita segera pulang karena takutnya mereka mencari Gladys.
"Oke deh eh lo gak mau makan dulu apa? "Tanyaku ke gladys.
"Gak deh Eno gue masih kenyang gue juga gak mood makan jadi kita pulang aja ya?"Ucap Gladys pada ku dan memohon padaku untuk pulang dengan cepat
"Oke deh. Tapi janji lo gak bakal nangis lagi kayak tadi gue gak bisa liat lo nangis!"Ucapku menggombal
"Gombal!! Gombalan lo gak mempan buat gue! Oke gue janji gak bakal nangis lagi kayak tadi tapi lo juga harus janji lo bakal baikan lagi sama bokap lo dan harus bisa memaafkan semua kesalahan bokap lo. Tuhan aja bisa maafin semua kesalahan umatnya masa lo gak sih?"Ucap Gladys menyindir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat Girl Always Smiling
Teen FictionSeorang gadis gendut, berkulit sawo matang, yang berumur 17 tahun yang bernama Gladys Amanda Putri yang setiap harinya selalu tersenyum meskipun ia terluka. Ia tak pernah menampakan wajah sedihnya karna tak ingin semua orang merasakan apa yang dial...