Part 12

6.8K 380 31
                                    

Om Bagas, om Bagas suka sama aku? Jatuh cinta? Ya tuhan, kok tambah deg-degan sih!. Batin Icha dalam diamnya.

Icha mengigut bibir bagian bawahnya dan pandangannya beralih fokus kearah lantai.

"Icha,kamu denger aku kan?" Tegur Bagas.

Ya, memang disisi lain, Icha memang menyayangi Bagas, tapi ada sedikit yang mengganjal dihatinya.

"Om, bukan maksudku menolak, tapi aku ingin kenal lebih dekat denganmu, selama ini, aku mengenalmu kan hanya sebagai seorang dokter militer, maksudku, tidak kenal terlalu dekat, begitulah! Jadi, beri aku waktu untuk memutuskannya, aku akan berusaha mengenal pribadi om secara keseluruhan, bolehkan?"

Bagas bagaikan tersayat hatinya, tapi, dia tak boleh egois, bagaimanapun juga, sebuah hubungan harus diperjuangkan, ia tak mau jika hubungannya dengan Icha akan kandas karena keegoisan Bagas.

"Oke Cha. Aku bakal nunggu kamu sampai kapanpun, aku juga akan menyakinkanmu, kalau aku benar-benar sayang padamu,"

"Terimakasih om. Oiya! Om Dimas gimana ?" Tanya Icha saat teringat Dimas yang pasti juga babak belur.

Bagas hanya diam.

"Om, jawab dong! Om kan tadi bilang sendiri kalau nanti mau minta maaf kan?"

"Iya,"

"Terus?"

"Tadi Dimas dibawa sana wanita yang nampar kamu itu, jadi aku gak tau mereka mau kemana,"

"Oh,"

"Memangnya kenapa?"

"Ya cuma khawatir aja. Kan berantemnya sama kamu,"

Bagas mangut-mangut tanda mengerti.

"Om, boleh tanya gak?"

Bagas menengok kearah Icha dan mengangguk.

"Tadi aku dengar kalian berantem karena aku ya?

"Kamu salah denger,"

"Gak mungkin! Tadi kalian bilang, kamu gak pantes buat Icha, bla bla bla, aku disitu merasa jadi yang bersalah karena yang buat kalian berantem itu, aku."

"Hmm.. gini ya cha, Dimas, suka sama kamu,-"

"Lho? Kok? La terus gimana?"

"Makanya kamu dengerin aku dulu lah,kan belum selesai ngomongnya,"

Icha mengangguk.

"Disisi lain aku juga suka sama kamu, dan aku berusaha memperjuangkan wanita yang aku cintai, begitu pula Dimas, jadi intinya, aku dan Dimas memperjuangkan cinta pada satu wanita,"

"Aku jadi ngerasa bersalah, ini semua karena aku kan??"

"Enggak cha, mungkin jalannya emang gini, jadi ya.. aku dan Dimas berusaha meyakinkan kamu, begitu,"

Tapi aku suka nya Om Bagas. Batin Icha.

Apa Icha suka Dimas ya? Hingga dia gak bisa nerima aku jadi pacarnya. Batin Bagas.

                ****

"Cha, kata pakdhemu tadi, Si Dimas dan Bagas kena hukum," tutur Budhe Sulis saat meracik bumbu masakan, sementara Icha tengah menggoreng bawang merah.

"Apa?kena hukuman?" Icha kaget.

"He'em,"

Ini pasti ada yang lapor kekantor, dan pastinya ini juga karena salahku. Batin Icha menyesal.

"Mereka berantem ya Cha? Laporannya, mereka saling jotos gitu, benar ya?" Tanya budhe Sulis.

"Iya,"

LINE DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang