BAB 6

107 8 0
                                    

16 th.

"Berisik sekali sih di luar, seperti suara kembang api."

Aku sangat penasaran dengan kembang api yang membuat ku terbangun dari tidur. Ingin sekali keluar, tapi pasti sangat gelap karena aku lihat sekarang masih jam 12 malam. Mana mungkin aku berani untuk keluar sendirian. Lama sekali sih terbitnya fajar, aku takut disini.

Suara kembang api itu semakin banyak, jadi semakin menarik ku seperti magnet untuk keluar.Keluar atau tidak ya?.
Kalau aku keluar terus disana ada makhkuk-makhluk berbahaya bagaimana?
Hm, aku coba keluar saja deh. Pasti ada Barra di luar, dia kan sudah bilang ingin menjagaku.

Wahh cantik sekali kembang api itu, seperti berbentuk hati, iya berbentuk love.
Barra kemana ya? Apa dia sudah tidur? Pasti dia ada di dalam tenda. Dan dia sudah kelelahan untuk menjagaku, yasudah lah tidak apa-apa disini juga tidak mengerikan seperti bayanganku.

Siapa yang menghidupkan kembang api itu jam segini ya? Kurang kerjaan sekali. Tapi tidak apa-apa si, kembang api itu membuat ku menjadi tidak terlalu takut malam ini.

Wah kembang api nya seperti membuat tulisan.

HAPPY BIRTHDAY SALU

"Happy birthday salju+peri petasan hehehe."

Yatuhan Nyatakah ini? Ini hari ulang tahunku. Apa ini sebuah kejutan?

Semesta.. Aku ingin bercerita sebentar, cerita yang sangat singkat namun begitu indah. Hari ini aku berulang tahun, dan ini semua rencana Barra.
Tidak, aku sudah tertipu dengan perkataan dia semalam.
Ini adalah ulang tahun yang paling terindah. Iya sangat-sangat indah.

"Sayang selamat ulang tahun ya. Kamu pasti takut dimarahi ibu kan karna tidak pulang. Ini semua rencana Barra."

"Happy birthday anak kecil." ketusnya abang berkata.

"Ibu, abang terimakasih ya, Carra tidak menyangka ini semua akan terjadi. Bahkan Carra saja tidak ingat hari ini adalah ulang tahun nya Carra."
"Barra, terimakasih ya, kamu sudah membuat hari ini sangat istimewa, aku tidak pernah membayangkan ini sebelumnya. Aku tidak pernah berfikir akan jadi seperti ini. Terimakasih untuk kembang api yang sudah membangunkan ku malam ini."

"Happy birthday salju."
"Aku tidak suka di panggil salju."
"Harus suka, karna aku yang memanggilnya"
"Barra, kamu benar-benar hebat, kamu istimewa. Dan aku sama sekali tidak bisa lagi berkata-kata saat ini."
"Sudah, tiup lilin nya, meleleh loh entar."

Semesta..
Mimpikah aku malam ini?
Atau nyatakah semua ini?
Aku sama sekali tidak pernah membayangkan hal seindah ini dapat terjadi di dalam hidup ku. Aku tidak pernah berfikir akan mendapatkan seseorang yang istimewa di dalam hidup ku.
Ya Tuhan...
Terimakasih, terimakasih telah memberikan Ibu, Abang dan seorang Barra yang sangat menyayangi ku.

Benarkah itu? Barra menyayangiku? Tidak lah, itu tidak akan mungkin. Dan tidak akan pernah terjadi. Barra hanya seorang teman kecil, dan saat ini akan menjadi sahabatku.

Sudahlah aku ingin merasakan indah nya hari ini dulu.Tidak ingin membahas soal perasaan yang tidak ada untungnya.

Hari ini juga, di umur 16 tahunku. Aku berharap kepada Tuhan untuk memberikan keindahan yang lebih dalam hidupku. Aku ingin terus bersama orang-orang yang sangat aku sayangi. Semoga Tuhan memberi kepanjangan umur untuk ku, dan untuk orang-orang yang aku sayang.

Tuhan sekali lagi terimakasih.

"Barra kenapa kamu pintar sekali membuat keindahan yang mengejutkan."
"Tidaklah, aku tidak pintar dalam hal itu."
"Tidak Barra, hari ini sangat indah, dan paling terindah dalam hidup ku."
"Kamu sudah semakin tua, dan kamu harus berfikir dewasa, kita sudah sama-sama besar dan pasti kita juga harus berfikir kedepan."
"Aku kan belum 20 tahun, belum tua bukan? masih remaja."
"Untukmu."

BarraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang